Polemik Revisi UU KPK
AKHIRNYA ABRAHAM SAMAD Bocorkan 2 Hal Melemahkan KPK, Singgung Dewan Pengawas, Revisi UU KPK?
AKHIRNYA ABRAHAM SAMAD Bocorkan 2 Hal Melemahkan KPK, Singgung Dewan Pengawas, Revisi UU KPK?
AKHIRNYA ABRAHAM SAMAD Bocorkan 2 Hal Melemahkan KPK, Singgung Dewan Pengawas, Revisi UU KPK?
TRIBUN-MEDAN.COM - AKHIRNYA ABRAHAM SAMAD Bocorkan 2 Hal Melemahkan KPK, Singgung Dewan Pengawas, Revisi UU KPK?
//
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyebut, ada dua cara untuk menghancurkan atau melemahkan KPK.
Baca: Ponsel Vivo Terbaru Setelah Vivo V17, Muncul Vivo V17 Pro 6 Kamera, Bocoran Spesifikasi Fiturnya
Baca: AKHIR NASIB DUKUN CABUL, Iming-iming Ganda Uang Diakhiri Hubungan Badan, Ibu Ini dan Putrinya Korban

Kedua cara yang dimaksud, yakni penghancuran melalui internal dan eksternal.
"Eksternal mudah dilihat. Semua orang bisa lihat. Itu bisa dilawan dan dihadapi. Tapi kalau ancaman dari dalam, ini yang tidak kelihatan dan bahaya," ujar Abraham Samad dalam acara diskusi media yang digelar Indonesia Corruption Watch ( ICW) di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2019).
Pernyataan Abraham Samad tersebut berkaitan dengan kondisi seleksi calon pimpinan KPK yang sedang dilakukan saat ini.
Abraham Samad mengatakan, seleksi calon pimpinan KPK harus ketat sehingga dapat mencegah masuknya orang-orang yang memiliki kepentingan melemahkan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Ia sekaligus menyoroti sepak terjang KPK saat ini yang dinilainya cukup memprihatinkan.
"Karena kalau orang-orang tertentu itu sudah masuk, maka dia yang melemahkan KPK dari dalam dan itu sekarang sedang berlangsung," kata dia.
"Eksternal mudah dilihat. Semua orang bisa lihat. Itu bisa dilawan dan dihadapi. Tapi kalau ancaman dari dalam, ini yang tidak kelihatan dan bahaya," ujar Abraham Samad dalam acara diskusi media yang digelar Indonesia Corruption Watch ( ICW) di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (7/8/2019).
Pernyataan Abraham Samad tersebut berkaitan dengan kondisi seleksi calon pimpinan KPK yang sedang dilakukan saat ini.
Abraham Samad mengatakan, seleksi calon pimpinan KPK harus ketat sehingga dapat mencegah masuknya orang-orang yang memiliki kepentingan melemahkan pemberantasan korupsi di Indonesia.
Ia sekaligus menyoroti sepak terjang KPK saat ini yang dinilainya cukup memprihatinkan.
"Karena kalau orang-orang tertentu itu sudah masuk, maka dia yang melemahkan KPK dari dalam dan itu sekarang sedang berlangsung," kata dia.