Misran Selamat setelah Bergelut dengan Penunggu Sungai Simangalam Walau Robek Perut dan Paha
Korban terpaksa beristirahat di rumah. Ia menempatkan kasur di ruang tengah rumahnya. Sembari harus menahan rasa sakit di pinggang kanan, paha kanan
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
"Ayahnya hanya menemukan tengkorak anaknya di kandang buaya, tempat anaknya dimakan hewan tersebut," kata Kepala kepolisian Kamboja, Kapten Chem Chmnan.
Polisi setempat menjelaskan kronologi tewasnya Neary.
Polisi mengungkapkan, tulang-belulang Neary telah dibawa ke rumah bersama ibunya.

Waktu itu, ibunya baru saja melahirkan dan masih sibuk mengurus bayinya.
Lepas dari pengawasan ibunya, Neary keluar rumah dan pergi bermain di lahan sekitar kandang buaya.
Kandang buaya tersebut berada di belakang rumah mereka.
Polisi mengatakan, keluarga Neary baru-baru ini membangun kandang buaya berdinding beton dan berpagar setinggi 10 kaki.
Namun, anak-anak masih bisa lolos untuk masuk melalui celah pagar kandang tersebut.
Rom Roath Neary (2). Neary tewas dikuliti hidup-hidup oleh buaya saat dia jatuh di kandang buaya milik keluarganya. (Mirror/ViralPress)
Kepala polisi Siem Reap, Letnan Och Sophen mengutarakan, ibu Neary sedang "kehilangan pandangan" pada putrinya yang berusia 2 tahun itu.
"Saat ayahnya kembali ke rumah, dia tidak bisa menemukan putrinya. Dia hanya menemukan tengkorak anaknya di kandang buaya," tutur Letnan Och Sophen.
"Ayah Neary menemukan putrinya jatuh ke kandang buaya. Buaya-buaya di dalam situ membunuh anaknya. Yang tersisa hanya tengkorak Neary," imbuh Letnan Och Sophen.
Polisi setempat mengimbau agar keluarga lain lebih berhati-hati dalam mengawasi anaknya.
Hal itu supaya tidak ada kejadian serupa yang menimpa keluarga lain.
Polisi juga menyarankan agar keluarga yang memelihara hewan buas, seperti buaya, bisa mengkondisikan kandang hewan tersebut agar jauh dari jangkauan anak-anak.
(mak/tribun-medan.com)