Video Gajah Mengamuk dalam Festival Buddha, Penunggang Terlempar hingga 18 Orang Terinjak-injak
Seorang pria yang sedang menunggangi gajah tersebut terjatuh, namun beruntung tidak terinjak oleh gajah yang panik.
#Video Gajah Mengamuk dalam Festival Buddha, Penunggang Terlempar hingga 18 Orang Terinjak-injak
TRIBUN-MEDAN.COM - Seekor gajah yang mengamuk karena ketakutan akan suara massa menyebabkan 18 orang terluka ketika sedang diarak mengikuti festival keagamaan Budha di Sri Lanka.
Rekaman video dari kejadian hari Sabtu (7/9/2019) tersebut terjadi di Kotte sebuah kota tidak jauh dari ibukota Sri Lanka, Colombo.
Peristiwa ini terjadi dalam sebuah ritual agama Buddha di kota Kotte, Srilanka.
Acara ini bernama Perahera, di mana Gajah dalam kostum meriah penuh warna berparade di jalan raya kota Kotte.
Parade ini dimulai dari kuil kuno berusia 600 tahun yang ada di dalam kota Kotte.
Acara Perahera dibuka menteri di Srilanka yang meletakkan relik suci Buddha ke atas wadah yang dihiasi dengan mewah yang diletakkan di atas gajah yang dihiasi dengan kostum merah dan biru yang berkilauan
Awalnya parade nampak akan berjalan lancar sampai dua ekor gajah tiba-tiba mengamuk.
Tampak gajah yang sedang diarak itu bergerak liar dan menginjak massa yang sedang mengikuti festival setelah dipegang bagian belakangnya oleh pengunjung.
Massa juga yang tampak panik juga berusaha menyelamatkan diri dari seekor gajah lainnya yang tidak tampak dalam rekaman yang juga bergerak liar.
Seorang pria yang sedang menunggangi gajah tersebut terjatuh, namun beruntung tidak terinjak oleh gajah yang panik.
Petugas dari dua rumah sakit terdekat mengatakan 18 orang mengalami luka-luka namun 16 di antaranya sudah keluar dari rumah sakit.
Dua orang lagi masih dirawat, seorang karena perutnya terinjak kaki gajah, sementara seorang lagi dirawat karena cedera pada telinganya.
Gajah yang dihias dengan bunga dan dikenai pakaian tradisional setempat merupakan atraksi yang banyak diminati dalam festival Budha di Sri Lanka.
Keluarga yang kaya kadang memelihara gajah di rumah sebagai tanda untuk menunjukkan kekayaan, kebanggaan dan kebangsawaanan dan mengirim gajah itu untuk hadir dalam berbagai festival.