Pintor Sitorus Anggota Dewan dari Gerindra Dipukuli Polisi saat Demo Mahasiswa, Ini Tindakan Partai

ihaknya mendesak Ketua DPRD bersikap atas nama lembaga terhadap tindan pemukuln yang dilakukan kepada salah satu kadernya oleh oknum kepolisian.

TRIBUN MEDAN/Twitter
Pintor Sitorus Anggota Dewan dari Gerindra Dipukuli Polisi saat Demo Mahasiswa, Ini Tindakan Partai. Pintor Sitorus (Kiri). 

Kepada Tribun/www.tribun-medan.com, Robert menjelaskan, pihaknya masih belum tahu persis kronologi kejadian itu secara komperehensif.

Dikatakannya, DPD Gerindra Sumut akan menanyakan penyebab Pintor Sitorus mendapatkan aksi pemukulan kepada Fraksi Gerindra di DPRD Sumut.

"Kami minta fraksi menjelaskan kejadian itu ke partai, agar jelas dan terang benderang," ujarnya, Rabu (25/9/2019).

Robert mengaku pihaknya baru mendapatkan informasi tersebut dari pemberitaan di media massa. 

" Kami mengetahui bahwa itu terjadi diakibatkan yang bersangkutan (Pintor Sitorus) merekam kejadian di demo tersebut.

Nanti akan kami dengarkan penjelasan lengkapnya," ucapnya.

Baca: 265 Mahasiswa Terluka, Faisal Amir Kritis Pendarahan Otak, Kapolda Sebut 39 Polisi Luka-luka

Baca: Awkarin - Disebut Pencitraan terkait Bantuan Logistik pada Mahasiswa Demo, Awkarin Ngakak Jawab

Baca: Bikin Bangga, Pemain PSMS Medan Masuk Skuat Tim Nasional U-23 untuk Ikuti SEA Games 2019 Filipina

Diketahui, Anggota DPRD Sumut Pintor  Sitorus mendapatkan pemukulan dari oknum kepolisian disinyalir akibat merekam momentum penangkapan mahasiswa pada aksi unjuk rasa kemarin. 

Sementara itu, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting mengatakan pihaknya tengah mempertimbangkan untuk memanggil pihak kepolisian guna mencari titik terang insiden tersebut.

Baca: KABAR Mahasiswa Tewas Tidak Benar, Keluarga Ungkap Kondisi Faisal Amir Sebenarnya Kritis, Dipukuli?

Baca: Dulang 20 Medali, Sumatera Utara Naik ke Posisi Keenam Klasemen Semetara POMNAS 2019

Baca: Presiden AS Donald Trump Terancam Pemakzulan, DPR Umumkan Buka Penyelidikan Resmi

"Bagaimana mungkin anggota DPRD Sumut ditangkap dan dipukuli saat menyaksikan demonstrasi mahasiswa, tidak bisa dibenarkan itu," katanya.

Baskami menjelaskan pihaknya akan menyurati Kapolresta Medan guna mempertanyakan peristiwa penangkapan dan pemukulan Pintor tersebut. 

"Surat dilayangkan setelah terlebih dulu melalui pembicaraan dengan fraksi-fraksi lainnya hari ini," katanya.

Baskami menjelaskan, kepolisian memiliki SOP terkait tindak pengamanan atau kekacauan tidak meluas. 

Menurutnya, penangkapan diikuti penganiayaan secara semena-mena atau serampangan tidak bisa dibenarkan. 

Ia juga menyesalkan tindakan mahasiswa yang melakukan pelemparan dan pengrusakan.

Baskami mengaku telah mengutus enam Anggota Dewan untuk menemui mahasiswa.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved