Walikota Diikat di Truk Lalu Diseret oleh Warga karena Ingkar Janji Kampanye
Escadon diseret di jalan kota sampai sekita 40 petugas kepolisian turun tangan untuk menghentikan serangan itu.
Tak cukup sampai situ, kedua pejabat setempat dipaksa untuk menghentikan pengendara di lalu lintas dan meminta sumbangan kepada mereka untuk proyek yang mereka janjikan akan selesai di masa kepemimpinan.
Dalam sebuah wawancara dengan wartawan lokal, Walikota Santiz yang terlihat tidak nyaman mengenakan pakaian itu menjelaskan bahwa ia bermaksud untuk menghormati janji kampanyenya tetapi tidak dapat melakukannya karena kurang dana.
Diperkirakan perlu 3 juta peso (Rp 2,2 m).
Dan saat menyampaikan alasan itu, warga menyoraki dan memintanya berhenti berbohong.
Orang-orang Huixtan sekarang meminta penyelidikan apakah walikota mereka mencuri dana yang dia klaim dialihkan ke kota lain.

Dia pun mengatakan bahwa dirinya bersedia untuk diperiksa.
Foto-foto dua pejabat ini menjadi viral di media sosial selama berhari-hari.
Orang-orang memuji inisiatif warga dan mengatakan bahwa pemerintah daerah mereka sendiri layak mendapatkan perlakuan serupa.
Namun, inisiatif ini tampaknya telah menjadi bumerang, karena para wanita Huixtan tersinggung bahwa pakaian mereka digunakan untuk mempermalukan para pejabat.
Mereka mengklaim telah didiskriminasi.
(Intisari)