Setelah Ikan Raksasa 3 Meter Mati, Kini Belut dan Ular Laut pun Mati, Warga Ambon Maluku Resah
“Kejadiannya itu baru Sabtu kemarin, cuma masalahnya kita khawatir karena beredar informasi kejadian itu berkaitan dengan gejala alam,” ujarnya.
Seperti yang terjadi di Maluku, seminggu sebelum gempa bermagnitudo 6,8 yang menguncang Ambon dan Pulau Seram, Kamis (26/9/2019).
Ketika dikonfirmasi, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Cilacap Sarjono membenarkan kejadian tersebut.
Ribuan ikan tersebut ditemukan terdampar di Pantai Cemara Sewu Sabtu pagi.
Sarjono menjelaskan, kemunculan ribuan ikan tersebut bukan akibat fenomena alam.
Ribuan ikan yang terdampar itu berasal dari jaring nelayan yang jebol di tengah laut, kemudian terbawa arus hingga ke pantai.
"Sudah dipastikan itu bukan fenomena alam atau apa.
Itu berasal dari jaring nelayan yang jebol, begitu ditarik (ke atas perahu) jaringnya kemungkinan jebol, terus terbawa arus ke tepi," kata Sarjono saat dihubungi, Minggu (13/10/2019).
Menurut Sarjono ikan tersebut mati karena telah tertumpuk-tumpuk di dalam jaring, sehingga kekurangan oksigen.
Jumlah ikan yang mati dan tersampar diperkirakan antara 1 ton hingga 2 ton.
"Jenisnya macam-macam, ada petek,montok dan lain-lain, ukurannya rata-rata kecil.
Sampai sekarang kami belum mengetahui punya nelayan mana, biasanya nelayan juga diam saja, paling menyesal jaringnya jebol, harusnya dapat rejeki malah jebol," ujar Sarjono.
#Setelah Ikan Raksasa 3 Meter Mati, Kini Belut dan Ular Laut pun Mati, Warga Ambon Maluku Resah
Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Ratusan Ikan dan Biota Laut Mati Mendadak di Maluku, Warga Resah", "Ribuan Ikan Mati Terdampar di Pantai Jetis Cilacap, Ini Penyebabnya", "Ratusan Ikan Mati Mendadak di Maluku, LIPI Minta Tak Dikaitkan dengan Gempa",