Gelar Meet and Greet, Cut Meyriska dan Roger Danuarta Sapa Langsung Penggemar di Medan
Pemeran Film Ajari Aku Islam, Cut Meyriska dan Roger Danuarta datang langsung untuk bertemu para penggemarnya di Medan
Penulis: Ayu Prasandi |
TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN - Pemeran Film Ajari Aku Islam, Cut Meyriska dan Roger Danuarta datang langsung untuk bertemu para penggemarnya di Medan, Sabtu (19/10/2019).
Bertempat di XXI Manhattan Times Square, pasangan suami istri tersebut menyapa langsung para penggemar yang sedang menonton film yang diproduksi Jaymes Riyanto tersebut.
Kedatangan Roger dan Cut Meyriska ke dalam bioskop membuat para penonton yang berteriak histeris.
“Terima kasih sudah mau menonton Film Ajari Aku Islam. Semoga semua pada suka,” ujar Chika, sapaan akrab Cut Meyriska yang langsung disambut teriakan dari penonton.
“Teman-teman jangan pada lupa ya kalau setelah menonton film ini bisa berkesempatan untuk mendapatkan hadiah berupa perjalanan umroh,” tutur Chika lagi.
Tak hanya menyapa para penggemarnya yang sedang menonton, Roger dan Cut Meyriska juga melakukan meet and greet serta mengajak beberapa penggemar yang beruntung untuk berfoto bersama.
Film Ajari Aku Islam adalah film bertema islami yang dibintangi Rogers Danuarta dan Cut Meryska tersebut dan mengambil lokasi syuting 50 persen di Kota Medan.
Eksekutif Produser Film Ajari Aku Islam, Jaymes Riyanto mengungkapkan, di film tersebut akan menceritakan bagaimana walaupun berbeda seperti berbeda agama dan etnis tetapi tetap satu yaitu rakyat Indonesia.
“Saya berharap semua perbedaan, cela-cela atau gap, perpecahan, ujaran kebencian dan lainnya bisa dihilangkan,” ungkapnya.
Ia menuturkan, memilih beberapa pemain seperti Roger dan Cut Meyriska juga sebagai bentuk perwakilan perbedaan yang ada di Indonesia.
“Dari para pemain tersebut kita sudah bisa melihat bahwa walaupun berbeda tetapi tetap bisa saling menyayangi dan mengasihi,” tuturnya.
Ia menyebutkan, walau mengangkat film yang bercerita tentang Islam, namun tidak ada kesulitan yang didapatkan selama proses syuting.
“Tantangannya selama syuting cukup baik karena dibantu banyak orang. Secara tekniks semua berjalan lancar,” ungkapnya.
Ia mengatakan, total proses pembuatan film yang tayang serentak di bioskop pada 17 Oktober tersebut, sekitar 5 bulan dengan lokais 50 persen di Medan dan sisanya di Jakarta dan Tanggerang.
(pra/tribun-medan.com)