Pengamat Ini Puji Kehebatan Cyber Crime Polri, Acungi Jempol saat Ungkap Kasus Hacker Rp 31,5 Miliar
Fakta-fakta Hacker Asal Sleman yang berhasil Bobol Server Situs AS Pakai Ransomware hingga Peras Korban Rp 31,5 Miliar.
Fakta-fakta Hacker Asal Sleman yang berhasil Bobol Server Situs AS Pakai Ransomware hingga Peras Korban Rp 31,5 Miliar.
Pengamat ini Puji Kehebatan Cyber Crime Polri dan Acungi jempol.
Ini adalah kasus pertama yang berhasil dibongkar polri yang selama ini sulit terungkap.
/////
TRIBUN-MEDAN.COM - Sejumlah fakta tentang hacker asal Sleman berinisal BBA (21) yang sukses membobol server situs perusahaan Amerika Serikat (AS).
Fakta-fakta ini terungkap setelah hacker asal Sleman,Yogyakarta itu diciduk Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik Indonesia.
Berikut rangkuman fakta-faktanya :
1. Modus Ramsomware
Hacker berinisial BBA (21) ditangkap karena meretas server sebuah perusahaan di Amerika Serikat, dengan modus ransomware yang kini lagi tren.
Dalam jumpa pers di kantornya, Jumat (25/10), Kepala Subdirektorat II Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse dan Kriminal Kepolisian Republik Indonesia, Komisaris Besar Rickynaldo Chairul menjelaskan, ini pertama kali polisi berhasil menangkap seorang peretas dengan modus ransomware, yakni mengirimkan malware dengan tujuan untuk memeras korban.

Sejumlah barang bukti ditunjukkan saat Kasubdirektorat II Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Komisaris Besar Rickynaldo Chairul memberikan keterangan kepada wartawan terkait penangkapan hacker di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (25/10/2019). (KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO)
Setelah pesan berisi malware tersebut di-klik, maka komputer dan servernya bisa dikuasai oleh pelaku.
Untuk melepaskan diri dari jeratan itu, peretas meminta tebusan uang kepada korban.
2. Marak di Darkweb

Hacker Sleman Raup Rp 31,5 Miliar hingga Punya Harley Davidson, Bobol Server Perusahaan AS (KOMPAS.com/Devina Halim)
Menurut Rickynaldo, modus ransomware ini sudah marak di dunia dan bisa dibeli di Darkweb.
Dia menambahkan tersangka BBA membeli malware tersebut di Darkweb kemudian disebar secara acak ke lebih dari 500 alamat surat elektronik di luar negeri.