Arjuna Sinambela Meninggal Karena Dipersulit Urus e-KTP, Kadisdukcapil Sumut Murka di Deliserdang

Nada meninggi sesekali keluar dari mulut Ismael lantaran menilai tidak seharusnya pelayanan terhadap orang sakit disamakan dengan yang sehat.

Penulis: Indra Gunawan |
Tribun Medan / Indra Sipahutar
Kadiscapil Sumut, Ismael Sinaga (tengah) ketika sedang berada di ruangan Kadiscapil Deliserdang, Gustur Siregar untuk melakukan pembinaan Sabtu, (3/11/2019). 

TRIBUN-MEDAN.com - Pihak Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Provinsi Sumatera Utara turun ke Kantor Disdukcapil Kabupaten Deliserdang, Sabtu, (3/11/2019).

Turunnya Disdukcapil Sumut dikarenakan adanya pemberitaan tentang Arjuna Sinambela (23), warga miskin asal Desa Mulio Rejo Kecamatan Sunggal yang dipersulit untuk mengurus administrasi kependudukan.

Karena dipersulit mengurus e-KTP tersebut Arjuna Sinambela meninggal dunia karena tidak bisa mengurus BPJS Kesehatan demi mendapatkan perawatan kesehatan di rumah sakit.

Meski suasana kantor sedang libur namun Kadisdukcapil Sumut, Ismael Sinaga turun ke Kantor Disdukcapil Deliserdang yang berada di komplek perkantoran Bupati Deliserdang di Lubukpakam.

Karena kedatangannya ini, Kadisdukcapil Deliserdang, Gustur Siregar dan Kabid Kependudukan dan Data, Alrasudin Kaloko dan anggota-anggota datang ke kantor.

Baca: Wanita ini Tewas Dililit Piton 2,4 Meter Peliharaannya di Rumah

Baca: Gagal Direkrut Arsenal Karena Peringkat Indonesia di FIFA Rendah, Begini Respons Bagus Kahfi

Satu persatu mereka pun dipintai keterangannya oleh Ismael.

Nada meninggi sesekali keluar dari mulut Ismael lantaran menilai tidak seharusnya pelayanan terhadap orang-orang yang sakit disamakan dengan yang sedang sehat.

"Orang yang sakit dan orang yang ada di ujung kampung itu harus dilakukan pelayanan super aktif dan harus menjadi prioritas.

Kita sayangkan kejadian seperti ini.

Kalau yang seperti ini kasihlah prioritas.

Ya Pak Kadis, ya pak Kaloko," kata Ismael.

Ismael menyebut kasus Arjuna ini harus menjadi pelajaran bagi Deliserdang.

Karena pernah berkarir dari bawah, Ismael pun sempat mengutarakan bagaimana pengalamannya ketika masih bertugas di Kabupaten.

Ia berharap agar dikemudian hari pelayanan di kantor Capil Deliserdang bisa lebih baik lagi.

"Saya pernah jadi Camat pak. Aku enggak banyak cakap kalau ada apa-apa malam pun ku cek. Maksud saya, harus ada felling lah inikan dia sudah sakit Ini saya mau ke rumahnya ini (ke rumah keluarga Arjuna)," kata Ismael.

Saat diberi pembinaan oleh Ismael sesekali Gustur dan Kaloko menyampaikan pendapatnya secara bergantian.

Namun Ismael meminta agar pihak Dinas Capil Deliserdang dapat memberikan keterangan tertulis.

Sesekali juga Ismael bersuara dengan nada meninggi ketika itu.

"Bikin laporan kalian, pembelaan kalian. Di sini juga (kantor capil) harus bisa cetak KK (kartu keluarga). Enggak bisa kalau enggak," kata Ismael.

Kematian Arjuna Sinambela kini viral di media sosial.

Arjuna Sinambela Meninggal Karena Dipersulit Disdukcapil Deliserdang Mengurus e-KTP
Arjuna Sinambela Meninggal Karena Dipersulit Disdukcapil Deliserdang Mengurus e-KTP (Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera)

Sebuah postingan tentang buruknya pelayanan publik di Kabupaten Deli Serdang viral di Media Sosial Facebook.

Postingan tersebut pertama kali diunggah Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera pada Jumat (1/11/2019). Postingan ini sudah dibagikan dan dikomentari ratusan warganet.

Postingan tersebut tersebut menceritakan bahwa ada seorang warga bernama Arjuna Sinambela yang berulang kali datang mengurus e-KTP dipersulit oleh Disdukcapil Deliserdang.

Padahal KTP tersebut sangat diperlukan Arjuna Sinambela, sebagai salah satu syarat baginya supaya bisa berobat secara gratis, karena tidak mempunyai uang untuk biaya.

Namun apa dayanya, sanking susahnya mengurus e-KTP di Kabupaten Deliserdang, dia tak kunjung mendapat e-KTP sampai akhir hayatnya.

Penyakit yang diderita Arjuna Sinambela ternyata sudah parah, namun tidak kunjung bisa berobat meski dia sudah mencoba mengurus e-KTPnya.

Baca: Siksa dan Bakar Anak Tirinya yang Masih Balita hingga Meninggal, Ery Anwar Ditangkap Polisi

Baca: Masih di Dalam Penajara, Ahmad Dhani Mendaftar dari Partai Gerindra sebagai Calon Wali Kota Surabaya

Berikut Postingan Lengkap Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera

"Pak, tolong bantu. Aku sakit parah," kata Arjuna Sinambela (23) pengidap Tubercolosis, memohon dengan sangat kepada Kepala Bidang Kependudukan Dinas Catatan Sipil Deli Serdang, Jumat (25/10/2019) lalu.

Permohonan itu disampaikan Arjuna sesaat setelah ia selesai mengecek datanya secara online di database kependudukan Dinas Catatan Sipil. Sesekali ia terbatuk-batuk.

Namun ia hanya bisa berharap. Permohonannya seperti bertepuk sebelah tangan. Sang Kabid Kependudukan berdalih tidak bisa membantu.

"Senin saja kau datang," anjurnya.

Jawaban itu melemahkan semangat lelaki 23 tahun itu. Sang Kabid sepertinya tidak mau tau kenapa Arjuna sampai memohon pengurusan identitas kependudukannya itu.

Sang Kabid juga tidak menanyakan lelaki itu sedang mengidap penyakit apa.

Padahal, sebelum bertemu Kabid Kependudukan Dinas Catatan Sip itu, Arjuna sempat memuntahkan darah segar. Ia nekat menemui sang kanid dengan saru keyakinan bahwa akan ada solusi untuk mempercepat dirinya bisa mengakses layanan kesehatan.

Merasa sia-sia meminta bantuan ke Kabid Kependudukan, Arjuna pun mengadu ke anggota DPRD Deliserdang, Nusantara Tarigan.

Oleh Wakil Rakyat itu, Sang Kabid dikontak. Nusantara Tarigan meminta sang kabid untuk membantu pengurusan identitas Arjuna.

Lalu, Arjuna disuruh kembali me datangi kantor Catatan Sipil karena di sana, sang Kepala Dinas rupanya sedang menunggu Arjuna.

Arjuna merasa senang karena ternyata mengadu ke DPRD sepertinya ampuh. Ia pun lekas berangkat ke kantor Catatan Sipil.

Namun rasa senangnya berumur pendek. Bukan dibantu, ia malah dibentak oleh sang Kadis Catatan Sipil. Arjuna pun pulang dengan hati sedih dan kecewa.

Sesuai jawaban Kanid sebelumnya, Arjuna berencana kembali datang pada hari Senin. Namun karena ketiadaan uang untuk ongkos, Arjuna pun mengurungkan niatnya ke Kantor Catatan Sipil, Lubuk Pakam.

Kamis 31 Oktober 2019, Arjuna kembali muntah darah beberapa kali di depan rumahnya. Hingga akhirnya ia takluk oleh penyakit yang menggerogoti paru-parunya itu.

Ia pun menghadap penciptaNya, tanpa sempat memiliki identitas kewarganegaraannya di bumi tempat dia berpijak.

Ini kasus kesekian yang kami dampingi, yang selalu berhadapan dengan birokrasi super ribet.

Dan pada akhirnya orang-orang marjinal seperti Arjuna terus menjadi korban birokrasi. Kami berharap, pemerintah daerah mebaca postingan kami ini.

Bagi kalian yang memiliki akses ke pemda khususnya Deliserdang, tolong bantu sampaikan aspirasi kami ini. Agar ke depannya, tidak terjadi lagi kasus seduka ini. (*)

Catatan: hari ini Arjuna telah kami antarkan ke tempat peristirahatan terkahirnya di Pekuburan Desa Muliorejo, Sunggal, Deli Serdang. RIP sahabat kami.

(dra/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved