Keasehatan
BERITA KESEHATAN: Bahaya Kipas Angin Ganggu Saraf Penyakit Bell’s Palsy, Hiportemia Jarang Diketahui
BERITA KESEHATAN: Bahaya Kipas Angin Ganggu Saraf Penyakit Bell’s Palsy, Hiportemia Jarang Diketahui
Hal ini terjadi apabila arah kipas angin langsung ditujukan ke wajah dalam ruangan yang tidak memiliki ventilasi.
Angin tersebut akan mengenai bagian hidung dan mulut dan membuatnya berputar-putar di dalam.
Udara yang ada di kamar tidak diperbaharui, karena tidak ada ventilasi.
Sehingga, oksigen tidak dapat berfungsi dengan baik saat dihirup oleh kita.
• Nur (25) Ceritakan Kronologi Dirinya Ditodong, Dirudapaksa, dan Dirampok di Kamar pada Dini Hari
• Juventus - Cristiano Ronaldo dkk Bawa Juventus di Puncak Klasemen Grup D, Hasil Laga Liga Champions
3. Suhu Tubuh Menurun Drastis
Saat hembusan angin menerpa tubuh kita di dalam kamar, suhu tubuh kita akan menurun.
Hal itu pasti dan tentu belum berbahaya. Hanya saja, saat udara sudah terasa lebih dingin, terkadang kipas angin masih terus berputar dan menurunkan suhu kita menjadi lebih rendah lagi.
Terutama saat dalam keadaan Tidur. Hasilnya suhu tubuh kita bisa saja menurun drastis.
Nah, umumnya, kondisi ini terjadi secara tiba-tiba pada saat tekanan darah dan sistem pernapasan sedang terganggu.
Ini sangat fatal akibatnya, sebab bisa menggangu fungsi jantung dan paru-paru dalam tubuh.
Jadi, kalau pakai kipas angin saat Tidur dan suhu tubuh kita turun drastis, sepertinya kita perlu memeriksa jantung dan paru-paru.
Baca: JADWAL Siaran Langsung Liga Champions Dortmund vs Barcelona, Chelsea vs Valencia, Inter vs Praha
4. Gejala Hipotermia
Hipotermia memang lebih sering terjadi di daerah ketinggian, biasanya disebut juga penyakit anak gunung.
Namun, gejalanya bisa saja terjadi dalam kondisi di mana tubuh terasa sangat kedinginan, meski kita sedang berada di dataran rendah.
Nah, kedinginan yang teralu lama ini, bisa menyebabkan tubuh membeku akibat pembuluh darah mengerut.