Akhirnya Anak Bupati Majalengka Tersangka Kasus Penembakan dan Kepemilikan Senjata

Anak Bupati ditetapkan sebagai tersangka kasus penembakan dan kepemilikan senjata.

Editor: AbdiTumanggor
setda.majalengkakab.go.id
Anak Bupati Majalengka Irfan Nur Alam yang juga Kabag Ekonomi Setda Kabupaten Majalengka. 

Anak Bupati Majalengka Tembak Kontraktor saat Tagih Uang Proyek, Sudah Jadi Tersangka tapi Tak Ditahan. 

Anak Bupati ditetapkan sebagai tersangka kasus penembakan dan kepemilikan senjata.

Oknum Pejabat ASN Pemkab Gunakan Senjata Kaliber 9 mm untuk Menembak Kontraktor. Polres Majalengka menerjunkan tim Inafis di TKP penembakan, Selasa (12/11/2019). (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)
Oknum Pejabat ASN Pemkab Gunakan Senjata Kaliber 9 mm untuk Menembak Kontraktor. Polres Majalengka menerjunkan tim Inafis di TKP penembakan, Selasa (12/11/2019). (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto) (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

///

TRIBUN MEDAN.com - Penyidik kepolisian sudah meningkatkan status IN, anak bupati Majalengka, sebagai tersangka kasus penembakan kontraktor.

Meski begitu, IN masih bebas melenggang di luara. Polisi belum melakukan penahanan terhadap anak kedua Bupati Majalengka Karna Sobahi tersebut.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, mengatakan IN dilaporkan melakukan aksi koboi dengan menembak dan menganiaya seorang kontraktor bernama Panji Pamungkas.

Trunoyudo meneyebutkan rencananya IN dipanggil penyidik kepolisian pada pekan ini.

"Nanti kita lihat Jumat ditahan atau enggak, lihat penyidik bagaimana," kata Trunoyudo, Kamis (14/11/2019).

Trunoyudo menuturkan, IN ditetapkan sebagai tersangka pada Rabu (13/11/2019) atas laporan korban kepada polisi.

Ia disangkakan kasus penembakan dan kepemilikan senjata.

Menurutnya, IN dijerat Pasal 170 KUHP junto Undang-undang Darurat.

"Sudah dilaporkan oleh korban terkait dengan adanya 170 KUHP ya dan undang-undang darurat tentang penggunaan senjata api. IN telah ditetapkan sebagai tersangka Rabu kemarin tanggal 13 November oleh penyidik," ungkap Truno.

Sang anak Bupati akan dikirimkan surat panggilan. Dan jika tidak memenuhi panggilan, maka akan dijemput paksa.

 FPI Membubarkan Paksa Nonton Bareng Film Kucumbu Tubuh Indahku, Ketua Klub Nonton Bereaksi Begini

 Viral Video Warga Panik karena Air Laut Surut, Begini Penjelasan BPBD

Dalam kasus ini, Panji Pamungkas melaporkan IN atas tindakan pengeroyokan dan penembakan terhadapnya di Ruko Hana Sakura, Cigasong, Majalengka, Jawa Barat, Minggu (10/11/2019) malam.

Peristiwa itu terjadi ketika korban tengah menagih uang proyek kepada IN.

Atas. tindakan itu korban mendapatkan luka tembak di tangannya.

Sementara tiga orang pegawai sekaligus kerabatnya mengalami luka di wajah dan kepala akibat penganiayaan.

Ia mengisahkan, sebelum terjadinya penembakan itu, Panji dan 12 pegawai perusahaan yang dikelolanya datang ke Majalengka untuk menagih uang proyek kepada IN, yang merupakan ASN Pemkab Majalengka.

Awalnya Panji diminta menunggu di rumah anak Bupati Majalengka.

"Tepatnya magrib kami mengadakan shalat berjemaah dulu di sana," kata Panji di Bandung, Selasa (12/11/2019).

Anak Bupati Majalengka Irfan Nur Alam yang juga Kabag Ekonomi Setda Kabupaten Majalengka
Anak Bupati Majalengka berinisial IN yang juga Kabag Ekonomi Setda Kabupaten Majalengka (setda.majalengkakab.go.id)

Tak berselang lama, orang suruhan IN kemudian meminta Panji untuk bergeser menunggu di sebuah ruko.

Mereka pun tiba di lokasi yang dimaksud sekitar pukul 19.30 WIB.

Karena lama menunggu, dia pun sampai ketiduran di mobil.

"Kami tunggu cukup lama di sana sampai jam 22.00 WIB, saya sudah ketiduran di dalam mobil, belum terjadi apa-apa," katanya.

 Kisah Jenderal Sintong Panjaitan Ketakutan Dibentak Presiden Soeharto Gara-gara Saran Timor Timur

 Saksi Polisi Beri Keterangan Berbeda dari BAP, Pengacara Debat Panas Hingga Terdakwa Akui Ditembak

Pukul 23.30 WIB, Panji pun terbangun setelah mendengar suara letusan tembakan.

Ia juga kemudian dibangunkan teman dan orang-orang dari IN.

"Pas saya bangun, saya lihat ternyata ada penuh, kisaran 30-40 orangnya Bapak IN yang sudah terjadi pengeroyokan terhadap pegawai saya. Yang menjadi korban tiga. Itu pegawai sekaligus adik dan kakak saya," tuturnya.

Tak lama kemudian, Panji dibawa keluar dari mobilnya secara paksa oleh sejumlah orang.

Di dalam perjalanan, IN yang menenteng senjata api kemudian menghampiri dan merangkul Panji sambil mengucapkan kata-kata ancaman.

"Saya dirangkul IN yang sambil menenteng senpinya, persis di depan kantor IN, dia ancam bunuh saya. Katanya kamu di sini bikin masalah terus, kamu di sini bikin rusuh terus. Padahal, kami di sana tidak ada niat keributan, sajam pun kami tak ada," kata Panji menirukan ucapan pelaku.

Panji kemudian dibawa masuk ke kantor IN.

Di situlah, Panji diberi uang Rp 500 juta untuk pembayaran utang.

 INFO TERBARU Polda Amankan 12 Orang terkait Bom Bunuh Diri di Polrestabes Medan

 PSMS Medan Menang Kontra Martapura FC, Jafri Berterima Kasih kepada Suporter yang Hadir ke Palembang

"Hanya caranya (membayar) pun uang dilempar ke bawah diinjak-injak. Saya berlumuran darah, uangnya pun kena darah saya," katanya.

"Dari situ, saya keluar tanpa memikirkan uang, saya lari ke RSUD, kemudian lanjut ke polres untuk bikin laporan. Jadi ceritanya memang Rp 500 juta dibayar, tapi setelah terjadi penembakan," tuturnya.

Panji juga mengaku bahwa IN sempat menodongkan senjata ke arahnya.

Letusan tembakan pun sempat terlontar.

Namun, pada tembakan pertama, Panji bisa mengelak sehingga peluru mengenai paha seseorang yang disebut sebagai orang IN.

Namun, tembakan berikutnya melukai tangan kiri Panji.

"Korbannya (penembakan) di sana ada dua, orangnya IN dan saya," ucapnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Meski Jadi Tersangka, Anak Bupati Majalengka yang Tembak Kontraktor Tak Ditahan" dan "Detik-detik Kontraktor Ditembak Anak Bupati Majalengka"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved