Jembatan Ambruk di Dairi Padahal Baru 2 Hari Selesai Dibangun, Pakai Dana Desa Rp170 Juta
Baru saja selesai dibangun, jembatan hasil proyek Dana Desa di Desa Lae Ambat, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, ambruk.
TRIBUN-MEDAN.com - Baru saja selesai dibangun, jembatan hasil proyek Dana Desa di Desa Lae Ambat, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, ambruk.
Padahal, keberadaan jembatan tersebut awalnya diharapkan dapat mendongkrak perekonomian warga setempat.
Sebab, jalan yang dihubungkan adalah jalan dari kawasan permukiman menuju areal pertanian.
Pantauan Tribun Medan di lokasi, Jumat (6/12/2019) sore, tanah pijakan kaki jembatan telah longsor.
Pada papan informasi proyek, tertera nilai proyek jembatan tersebut sebesar Rp110 juta lebih, dilaksanakan secara swakelola, dan waktu pelaksanaannya Juli - Desember 2019.
Menurut warga sekitar, jembatan dengan panjang ±10 m dan lebar ±4 m itu ambruk pada Senin (2/12/2019) lalu, sehabis hujan deras.
Beruntung, jembatan ambruk saat tiada satu pun orang yang melintas.
"Jembatan ini cukup penting bagi kami, karena mobil pikap dan truk enggak bisa masuk.
Selama ini, kami mesti memikul hasil panenan kami.
Ada jagung, sawit, durian, dan lain-lain," kata seorang ibu yang ditemui Tribun Medan tak jauh dari lokasi jembatan.
Ia mengatakan, untuk sementara, warga telah bergotong royong membangun landasan kayu di bibir jembatan, agar sepeda motor dapat lewat.
"Kami orang desa mana mengerti soal ilmu teknik sipil.
Bisa saja jembatannya sudah dikerjakan dengan benar, tetapi karena faktor alam, jadi hancur," ucapnya pasrah.
Sementara itu, ketua tim pelaksana kegiatan proyek jembatan tersebut, Hasudungan Sirait mengungkapkan, jembatan selesai dibangun pada Sabtu (30/11/2019).
Jembatan itu ambruk karena arus sungai di bawahnya deras.