Breaking News

Bayi Kembar Siam Asal Labuhanbatu

BREAKING NEWS, Ayah Bayi Kembar Siam di RUSP Adam Malik Berharap Mukjizat Tuhan

Supono menceritakan, saat proses kehamilan, tidak ada gejala apapun. Ia bersama sang istri Nur Rahmawati (25) menjaga proses mengandung

Supono berharap  proses pemisahan kedua bayi tersebut pada waktunya, berjalan lancar.

Sementara itu, seperti yang di eritakan sebelumnya, kedua bayi kembar siam tersebut berjenis kelamin laki-laki. Keduanya mengalami perdempetan pada bagian perutnya.

Kassubag Humas RSUP Haji Adam Malik Rosario Dorothy Simanjuntak mengatakan, kedua bayi laki-laki yang masih belum memiliki nama itu, lahir dengan berat 2.640 gram dan panjang 39 cm.

"Saat ini keduanya masih dalam penanganan yang intensif oleh tim dokter di ruang NICU RSUP Haji Adam Malik. Kondisinya masih dalam keadaan lemah. Bayi kembar siam ini dilahirkan melalui operasi caesar," katanya.

Lebih lanjut dijelaskan Rosa, bahwa bayi kembar siam ini merupakan anak pertama dari pasangan NR dan S (32).

Informasi lain yang dihimpun, ibu sang bayi sebelum telah masuk di RSUP H Adam Malik pada Sabtu (7/12/2019) lalu.

Terkait kondisi sang ibu, Rosa menuturkan bahwa hingga kini, sang ibu masih dalam keadaan stabil.

"Kondisi sang ibu saat ini relatif stabil, seperti ibu yang melahirkan secara caesar pada umumnya. Sejauh ini belum ada kendala yang mengkhawatirkan pasca kedua bayi kembar siam itu dilahirkan," jelasnya.

Rosa melanjutkan, namun tim dokter masih melakukan pemeriksaan terhadap kondisi sang bayi, apakah perdempetan yang terjadi sampai berlangsung pada organ dalam tubuhnya.

"Hanya saja dokter beranggapan, untuk saat ini, memang tidak perlu diambil tindakan emergency untuk pemisahan," terangnya.

Saat ditanya, rencana pemisahan terhadap kedua bayi kembar siam tersebut, Rosa menjelaskan, bercermin dari kasus bayi kembar siam Adam dan Malik, pemisahan kepada kedua bayi kembar siam asal Labuhanbatu itu kemungkinan akan dilakukan ketika mereka sudah agak besar.

"Kemungkinan, operasi pemisahan baru akan dilakukan saat bayi menginjak usia sembilan bulan. Tetapi jadwal itu masih akan melihat kondisi perkembangannya. Apakah nantinya akan dilaksanakan lebih cepat atau lebih lambat," pungkasnya.

(gov/tribun-medan. com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved