Medan Orchestra, Terus Bertumbuh di Alam Minim Apresiasi Musik Orkestra
Medan Orchestra hadir sebagai wadah belajar dan upaya mengapresiasi musik klasik di Sumatera Utara.
Penulis: Alija Magribi |
"Jadi teman teman yang muslim saat tampil di acara gereja sering minta pakai rambut palsu saja guna menghormati teman-teman nasrani. Namun, sering teman teman Nasrani maupun pihak penyelenggara bilang, yasudah pakai hijab saja. Kita profesional, kok," terang Rowilson.
Teranyar, Medan Orchestra tampil mengiringi Paduan Suara Consolatio Choir USU pada konser tahunan 1 Desember 2019 kemarin. Meskipun Consolatio bercorak Kristen, tak lantas teman-teman muslim urung diri dari pementasan.
"Inilah kekayaan kita. Kita gak ada jarak antar Islam maupun yang Kristen," ujar Rowilson dengan membusung dada.
Disinggung terkait honor dalam setiap pementasan, Rowilson mengaku nilainya relatif tergantung permintaan.
"Untuk sekali performance. Itu berbeda. Tergantung konsumen meminta formasi. Contoh 1,5 juta itu di luar uang latihan dan di luar uang makan sampai konser. Frekuensi Latihannya standar enam kali," jelasnya.
(cr15/tribun-medan.com)