Baru Dibangun, Gedung SD Negeri Ini Ambruk, Para Siswa Terpaksa Belajar di Mushala

Saat itu, mereka sedang latihan upacara, sementara para guru hendak berangkat mengikuti apel akbar di lapangan Universitas Jember.

KOMPAS.com/Bagus Supriadi
Ruang kelas V SDN keting 2 yang direhabilitasi, roboh seketika pagi tadi 

Baru Dibangun, Gedung SD Negeri Ini Ambruk, Para Siswa Terpaksa Belajar di Mushala

TRIBUN-MEDAN.com - Para pelajar SDN Keting 2 di Jalan Citra Pahlawan Nomor 33, Desa Keting, Kecamatan Jombang, Jombang kaget karena ruang kelas yang sedang direhab ambruk, Sabtu (14/12/2019).

Saat itu, mereka sedang latihan upacara, sementara para guru hendak berangkat mengikuti apel akbar di lapangan Universitas Jember.

“Ruang kelas V yang ambruk, terjadi sekitar pukul 07.15 WIB,” kata Satram, Kepala SDN Keting 2 saat dihubungi melalui telpon.

Menurut dia, ruangan tersebut langsung ambruk secara tiba-tiba. Untung saja, para pelajar sedang berada di luar kelas, sehingga tidak ada korban jiwa.

“Galvalum langsung ambruk seketika. Anak-anak sedang latihan upacara karena Senin bertugas,” ungkapnya.

Satram sendiri juga sedang ada di depan kantor sekolah.

Menurut dia, rehab gedung tersebut dilakukan pada 30 Agustus 2019, berakhir pada hari ini. Namun, masih belum ada penyerahan.

“Nilai kerja sesuai di papan sekitr Rp 297 juta,” ungkapnya.

Pengerjaannya dilakukan oleh CV Ace Mitra Utama.

Meskipun sudah batas akhir pengerjaan, masih ada pengerjaan yang belum selesai. Seperti belum jaringan listrik yang belum terpasang.

“Yang direhab hanya atap saja, kelas V dan kelas VI. Sejak beberapa hari lalu, pekerjanya sudah tidak ada di lokasi,” terangnya.

Satram menilai, sebelum ruang kelas roboh, pada malam harinya turun hujan deras. Diduga, kerangka atap itu tidak mampu menahan beban genteng yang basah. Akhirnya, secara spontanitas gedung ambruk.

“Kalau jenis bahan tidak tahu, Ambrolnya parah, corcoran juga ikut ambruk. Genteng hancur semua,” ujarnya.

Dampak dari robohnya ruang kelas tersebut, para pelajar kelas V sebanyak 23 orang, harus belajar di mushala dan perpustakaan sekolah.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved