Pengungsi Rohingya Sebut Keinginan Rayakan Malam Tahun Baru di Lapangan Merdeka

Pada malam pergantian tahun baru, puluhan anak-anak pengungsi Rohingya selalu berkumpul di lapangan tempat pengungsian.

Penulis: Liska Rahayu | Editor: Juang Naibaho
TRIBUN JAKARTA/JEPRIMA
Suasana pesta kembang api pada perayaan Tahun Baru. 

"Di sini kan ada aturan oleh imigrasi mengenai jam-jam tertentu, jadi jam 10 malam gerbang sudah ditutup," jelasnya.

Di Hotel Pelangi, Nur mengatakan ada sekitar 50 anak-anak usia sekolah yang ditampung di tempat itu. Melihat kembang api mereka pasti senang.

Ada beberapa di antara mereka yang membeli kembang api, tapi tidak banyak. Hanya satu, itupun sudah membuat anak-anak tersebut senang.

"Kita kan di sini tidak ada yang kerja, hanya mendapat tunjangan hidup secukupnya. Jadi tidak ada yang beli kembang api, paling kalau beli sedikit. Karena itu mahal. Jarang ada. Paling beli satu aja," katanya.

Ahmad Dhani Bebas dari Penjara, Baladewa Minta Jangan Berhenti Jadi Pemusik

Penumpang Bus ke Toba, Antre Mulai Pukul 10 Pagi untuk Keberangkatan Pukul 8 Malam

Meskipun merayakan tahun baru bukan suatu keharusan, namun Nur mengatakan, semua orang pasti ingin merayakannya beramai-ramai.

Namun, mereka sadar kondisi yang terjadi saat ini.

"Pasti semua orang ingin rayakan tahun baru, tapi kondisinya kan kami imigran. Kami kan terkena masalah konflik negara. Karena warga lokal merayakan, kami ikut dari sini saja," ujarnya.

"Saya sudah lama di sini dan pernah dengar ada perayaaan di Lapangan Merdeka, cuma kan ada aturannya jadi gak boleh keluar," tambahnya.

Di negara asalnya, Nur mengaku semua orang merayakan tahun baru. Namun di tempat asalnya, Arkhan, hal itu agak susah dilakukan karena tempat tersebut agak terisolasi.

"Kalau di sini kan negara yang demokrasinya bebas, jadi semua orang bisa merayakan," katanya.

Nur pun mengatakan, semua orang punya harapan di tahun yang akan datang, yaitu kehidupan yang lebih baik daripada tahun sebelumnya.

Namun bagi para pengungsi, mereka berharap bisa segera mendapatkan suaka.

"Harapannya semua orang ingin lebih baik daripada yang dulu. Harapan pengungsi di sini cuma satu, bisa dapat suaka," ucapnya.

(Cr5/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved