News Video

HINA BATAK, Boris Bokir Melontarkan Permintaan Maaf setelah Disomasi Banyak Kantor Pengacara

Boris Thompson Manullang atau akrab disapa Boris Bokir meminta maaf soal videonya yang viral diduga menghina Suku Batak

"Tidak melulu soal salah-benar, tapi ada pantas dan tidak pantas. Mungkin sebagian orang merasa video saya tidak pantas. Saya mohon maaf, saya ulangi sekali lagi, dengan kerendahan hati saya mohon maaf," ucap Boris Bokir.

Boris Bokir juga menegaskan dirinya akan tetap Stand Up Comedy dengan materi Batak.

"Pun begitu, saya akan tetap Stand Up Comedy dengan lebih berhati-hati supaya pantas untuk semua orang," pungkasnya.

Sebelumnya beberapa pengacara dan ormas Batak mengambil langkah hukum atas joke Boris yang dinilai melecehkan etnis Batak.

Seperti yang dilakukan DPD Horas Bangso Batak (HBB) Banten melayangkan somasi terbuka pada Boris.

Somasi terbuka ini dilayangkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD Horas Bangso Batak (HBB) Banten, Edward Mission Sihombing, SH, MH tertanggal 23 Januari 2020.

Dalam somasi terbukanya, Edward yang juga berprofesi sebagai advokat dan dosen ini menilai, ada sejumlah bahan lawakan yang dibawakan Boris yang sangat menghina dan mempermalukan profesi pengacara sekaligus sebagai orang Batak.

Surat somasi terbuka yang dilayangkan Edward Mission Sihombing tersebut dibenarkan Ketua Umum HBB Lamsiang Sitompul.

Menurut Lamsiang, tidak seharusnya sebagai orang yang juga bersuku Batak, Boris mengeluarkan candaan yang sangat menghina sukunya sendiri.

Boris Thompson Manullang atau yang populer dengan nama Boris Bokir llahir di Medan, 25 Mei 1988.

Boris mulai dikenal sejak menjadi salah satu peserta di Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV pada tahun 2012.

Alumni Universitas Katolik Parahyangan Bandung mudah dikenali karena selalu membawa handuk kecil di pundak sebelah kirinya, yang menandakan bahwa mayoritas orang Batak di perantauan berprofesi sebagai sopir angkutan umum atau sebagai kenek bus.

Tidak hanya itu saja, Boris membawakan materi komedi yang sebagian besar mengenai etnisnya yang didukung dengan logat Batak yang kental, dan terkadang sedikit diselingi Bahasa Sunda.

(hen/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved