Breaking News

Demi Stabilkan Harga Pasar, Petani Ini Jual Bawang Rp 20 Ribu per Kg di Saat Harga Pasar Rp 70 Ribu

Meski mengambil jurusan politik, ia sama sekali tak tertarik dengan bidang tersebut. Ia tetap mencintai dunia pertanian.

KOMPAS.com/RENI SUSANTI
Ujang Margana (25), petani asal Cimenyan, Kabupaten Bandung, tengah mengecek kebun bawang miliknya, belum lama ini. 

Meski mengambil jurusan politik, ia sama sekali tak tertarik dengan bidang tersebut. Ia tetap mencintai dunia pertanian.

Setelah lulus kuliah, ia semakin fokus di bidang pertanian. Ia mengajak petani di sana dan membentuk kelompok tani yang ia beri nama Tricipta.

Bening Bak Tanpa Pori-pori, Ternyata Segini Harga Skincare yang Bikin Wajah Syahrini Glowing

Catat, Ini Harapan Ombudsman Sumut Terhadap Pemkot Medan

Stabilitas harga

Ujang Margana (25), petani asal Cimenyan, Kabupaten Bandung, tengah mengecek kebun bawang miliknya, belum lama ini.
Ujang Margana (25), petani asal Cimenyan, Kabupaten Bandung, tengah mengecek kebun bawang miliknya, belum lama ini. (KOMPAS.com/RENI SUSANTI)

Hingga Mei 2016, tepatnya menjelang Idul Fitri, harga bawang merah di pasaran melonjak tinggi.

Dari biasanya Rp 20.000 menjadi Rp 40.000-Rp 50.000 per kg di Bandung. Bahkan di Jakarta, harganya mencapai Rp 60.000-Rp 70.000 per kg.

Saat itu, Ujang mengumpulkan kelompok taninya. Ia berupaya meyakinkan mereka agar menjual di harga Rp 20.000 untuk menekan harga di pasaran.

“Saat itu kami punya 120 ton bawang merah. Kalau kami ikut harga pasar, kami akan untung besar, tapi kemudian bawang impor masuk,” tuturnya.

Itu artinya, keuntungan yang kami peroleh hanya bersifat sementara atau hanya satu musim tanam itu. Sedangkan kerugian akibat bawang impor bisa kami rasakan lebih dari tiga kali musim tanam.

Setelah berhasil meyakinkan kelompok taninya, Ujang membawa 120 ton bawang merah tersebut ke Jakarta. Ia membantu Kementerian Pertanian melakukan operasi pasar.

“Saat itu keuntungan saya dan kelompok tani saya hanya Rp 4.000 per kg. Tapi alhamdulillah, harga bawang di pasaran bisa ditekan,” tuturnya.

Keberhasilannya menstabilkan harga bawang merah membuat Ujang dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Negara. Ujang mendapatkan penghargaan tingkat nasional sebagai pemuda tani teladan.

Sebelumnya, Ujang terpilih menjadi petani teladan tingkat kabupaten dan provinsi.

Hotman Paris Minta Kepolisian Indonesia Usut Tuntas Dugaan Penghinaan yang Dilakukan Sajad Ukra

Bening Bak Tanpa Pori-pori, Ternyata Segini Harga Skincare yang Bikin Wajah Syahrini Glowing

Terasering

Kini, sejumlah perubahan sedang ia siapkan, di antaranya menggunakan konsep terasering untuk kebunnya.

Terasering merupakan metode bercocok tanam dengan membuat teras-teras untuk mengurangi panjang lereng. Terasering ini akan menahan air sehinga mengurangi kecepatan dan jumlah aliran permukaan, serta memperbesar peluang penyerapan air oleh tanah.

“Kalau yang sekarang masih menggunakan konsep biasa. Jadi kalau hujan, air dengan cepat mengalir ke bawah,” ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved