Virus Corona

Virus Corona Tidak ada Apa-apanya, Ini Penyakit yang Membuat Umat Manusia di Ambang Kepunahan

Penyakit ini menginfeksi sekitar 50 hingga 100 juta kematian yang setara dengan 3%-5% dari populasi dunia waktu itu.

eva.vn
Jutaan manusia yang terkena pandemi mengerikan Flu Spanyol. 

TRIBUN-MEDAN.com, Pandemi adalah sejarah mengerikan dalam sejarah umat manusia sama halnya seperti virus corona.

Banyak pandemi mematikan yang pernah nyaris memberangus umat manusia.

Menurut eva.vn salah satu kasus terkenal yang tercatat sejarah adalah pandemi flu Spanyol tahun 1918 yang berakhir pada 1920.

Penyakit ini menginfeksi sekitar 50 hingga 100 juta kematian yang setara dengan 3%-5% dari populasi dunia waktu itu.

Intisari-online.com - Pandemi adalah sejarah mengerikan dalam sejarah umat manusia sama halnya seperti virus corona.

Banyak pandemi mematikan yang pernah nyaris memberangus umat manusia.

Menurut eva.vn salah satu kasus terkenal yang tercatat sejarah adalah pandemi flu Spanyol tahun 1918 yang berakhir pada 1920.

Penyakit ini menginfeksi sekitar 50 hingga 100 juta kematian yang setara dengan 3%-5% dari populasi dunia waktu itu.

Demi Stabilkan Harga Pasar, Petani Ini Jual Bawang Rp 20 Ribu per Kg di Saat Harga Pasar Rp 70 Ribu

Bahkan hal itu membuat semua orang berpikir bahwa manusia diambang kepunahan.

Bulan September 1918, saat Perang Dunia I akan berakhir 11/9/1918 di Manchester Inggris, orang-orang menyambut Perdana Menteru Lloyd George di Albert Square.

Semua orang senang dengan kemenangan sekutu yang dikirim, tapi Perdana Menteri Inggris tiba-tiba sakit tenggorokan, demam tinggi, dan hilang kesadaran.

Selama 10 hari berikutnya, PM Lloyd George diisolasi di kamar rumah sakit di Manchester.

penyakit flu di Spanyol.
Penyakit ini nyaris membuat manusia diambang kepunahan.

Remaja 16 Tahun Bunuh Diri, Depresi Akibat Dibully oleh Guru

Dia tidak bisa berjalan, dan harus memakai tabung pernapasan.

Namun, dia beruntung selamat dari perawatan tapi pada saat yang sama 150 orang di Kota Manchester meninggal dalam waktu satu minggu.

Mei 1918, ketika Raja Alfonso XIII dari Spanyol terinfeksi virus ini semua orang masih menggapnya flu biasa.

Mereka hanya menyarankannya untuk berkumur air garam dan mengkarantina diri mereka sampai demam berakhir.

Tidak ada yang membayangkan bahwa dalam 2 tahun flu ini menginfeksi 1/3 populasi dunia, dan menewarkan 50-100 juta jiwa setara 3%-5% pendudun dunia.

Jumlahnya 3-5 kali lipat jumlah tentara yang tewas selama Perang Dunia I.

Berlangsung Hingga Pagi, 8 Fakta dan 10 Adegan pada Rekonstruksi Penyiraman Novel Baswedan

Di AS 28% populasi terinfeksi, 675.000 meninggal banyak suku asli Amerikan yang terpengaruh dan musnah, seperti Inuit dan Alaska yang benar-benar musnah.

Kemudian 50.000 warga Kanada meninggal, 300.000 orang Brasil juga meninggal termasuk presidennya kala itu Coleues Alves.

Di Iggris 250.000 orang meninggal, sementara Prancis lebih dari 400.000, di Jepang 300.000 orang orang meninggal dan di Indonesia 1.5 juta.

Sedangkan di India mungkin terbanyak karena sebanyak 17 juta orang meninggal, akibat flu Spanyol.

Tahun 1919 ketika antibiotik dan vaksin belum lahir, banyak yang percaya bahwa flu Spanyol akan menghancurkan umat manusia.

BKN Bahas Jimat pada Tes SKD CPNS 2019 dan Minta Jangan Khawatir Jika Gagal, Masih Ada CPNS 2020

Terlepas dari namanya flu tingkat infeksinya sangat tinggi, rata-rata korban yang meninggal berusia 20-40 tahun.

Penyakit ini menyebabkan pendarahan di hidung, lambung dan usus, kemudian pendarahan dan efusi pleura menyebabkan pasien tenggelam oleh cairan tubuh mereka.

Pada tahun 2007, para ilmuwan menguji virus flu Spanyol pada monyet, menunjukkan gejala khas pandemi 1918.

Alasan WHO Khawatirkan Indonesia, Negara Satu-satunya Terbebas Virus Corona

Monyet ini mati karena badai sitokin (sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan).

Memantul dari invasi virus, memproduksi terlalu banyak sel darah putih dan sitokin untuk membunuh virus.

Sel darah putih ini menyerang sel sehat dan membunuh yang sakit. Itu sebabnya orang muda berusia 20-an dan 40-an yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat lebih mungkin meninggal karena penyakit ini. (*)

Artikel ini sudah tayang di Inti Sari dengan judul : Virus Corona Tak Ada Apa-apanya, 1,5 Juta Penduduk Indonesia Meninggal dari 100 Juta Penduduk Dunia Mati, Penyakit Ini Nyaris Membawa Umat Manusia Diambang Kepunahan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved