Demo Save Babi
Video dari Udara aksi #SaveBabi Massa Mengular Lebih 100 Meter
Massa aksi #SaveBabi tumpah ruah di jalanan Kota Medan, Senin (10/2/2020). Beredar rekaman warga dari atas gedung Forum Nine Jalan Imam Bonjol Medan
Penulis: Hendrik Naipospos | Editor: Hendrik Naipospos
Kemudian, Edy Rahmayadi meminta para pendeta agar ikut meluruskan kepada masyarakat bahwa dirinya tidak memiliki rencana untuk memusnahkan ternak babi di Sumut.
Dimaksudnya pemusnahan, bukan pada ternak babi, tetapi ke penyakit babi itu sendiri.
Akibat adanya usulan akan memusnahkan seluruh ternak babi ini, membuat ia tidak nyaman dalam menjalankan tugas hari-hari. Sebab, selalu ada saja orang yang malah membuat isu lain.
"Saya minta tolong saudara-saudaraku, di depan tempat orang-orang yang beriman ini, saya sampaikan, saya akan menyelesaikan wabah (penyakit demam babi) ini," ujar Edy.
• Edy Rahmayadi Kesulitan Biaya Mau Musnahkan Babi yang Kena Virus ASF di Sumut
• Meski Pemprov Bantah Musnahkan Babi, Aksi #SaveBabi Tetap Berlangsung, Bakal Demo ke Kantor Gubsu
Mantan Pangkostrad itu menyebutkan seluruh binatang di dunia adalah makhluk ciptaan Tuhan.
"Sehingga omong kosong lah kalau ada orang bilang karena saya Islam, sehingga babi itu semua dimusnahkan.
Waduh, berdosa saya ini sampai nanya orang Jakarta, apa salah babi itu sama kau Ed (Edy), katanya," cerita Edy disambut tawa hadirin.
Jangan Terprovokasi
Pemprov Sumatra Utara menyayangkan booming-nya isu pemusnahan ternak babi di kalangan masyarakat Sumut, yang disebut-sebut bakal dilakukan Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sumut, Binsar Situmorang, menegaskan, pemusnahan ternak babi tidak pernah disebutkan, apalagi diputuskan oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi maupun para jajarannya.
"Dan kami pikir ini harus di-clearkan. Jangan sampai isu-isu yang tak jelas seperti ini dikembang-kembangkan. Yang kita khawatirkan malah meresahkan masyarakat dan merusak tatanan persatuan yang telah berjalan baik di Sumut selama ini," ujar Binsar, Jumat (24/1/2020).
Binsar mengajak segenap masyarakat, khususnya dari kalangan suku Batak, agar tidak terprovokasi dengan isu pemusnahan ternak babi yang sama sekali tidak benar tersebut.
"Bahwa soal adanya penyakit demam babi atau African Swene Fever (ASF) mewabah di 18 kabupaten/kota di Sumut, adalah benar dan menjadi fokus penanganan gubernur ataupun Unit Reaksi Cepat Pemprov Sumut. Tetapi bahwa kemudian pemusnahan menjadi solusi, oh tidak. Itu bahkan tak pernah disampaikan maupun diputuskan Pak Gubernur Edy," ujar Binsar.
Oleh sebab itu, ujar Binsar lebih lanjut, Pemprov Sumut siap menerima saran dan masukan, dan bahkan siap berdiskusi untuk mencari solusi pengendalian virus ASF babi.
"Pemprov Sumut siap membuka diri, dialog dan berdiskusi agar mari sama-sama kita, satu pemikiran kita, satu bahasa kita untuk mengendalikan penyakit ASF babi ini," sebut Binsar.