TERKINI Duka SMPN 1 Turi, Nama Korban Jiwa dan Korban Hilang, ternyata Warga Sudah Ingatkan Bahaya
TERKINI Duka SMPN 1 Turi hingga Jumat (21/2/2020) pukul 22.30 WIB, dilaporkan enam siswa meninggal dunia dan empat siswa masih belum ditemukan.
TERKINI Duka SMPN 1 Turi, Nama Korban Jiwa dan Korban Hilang, ternyata Warga Sudah Ingatkan Bahaya
TERKINI Bagas Pujilaksono Widyakanigara inilah nama-nama korban jiwa serta korban hilang dalam kegiatan Pramuka Susur Sungai yang berubah jadi bencana, Jumat (21/2/2020)
TERKINI Duka SMPN 1 Turi hingga Jumat (21/2/2020) pukul 22.30 WIB, dilaporkan enam siswa meninggal dunia dan empat siswa masih belum ditemukan.
Dilaporkan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari Basarnad DIY serta Polda DIY, korban meninggal hingga Jumat malam tercatat enam orang.
Sementara empat siswa juga dikabarkan belum ditemukan, dan upaya pencarian pun terus dilakukan.

Kepala Basarnas DIY, Wahyu Efendi, menyampaikan hingga malam ini masih ada empat siswa yang belum ditemukan.
Ia juga mengatakan bahwa pencarian terhadap empat siswa yang belum ditemukan masih akan terus dilaksanakan.
"Sampai pagi atau tidaknya masih menunggu, jika situasi dan kondisi memungkinkan masih akan kita teruskan hingga pagi," katanya.
Namun, lanjutnya, jika kondisi memburuk, upaya pencarian akan dihentikan sementara waktu.
"Kita tentunya juga tidak mau membahayakan anggota," tuturnya.
• Dua Gadis Kecil Kakak Beradik Tinggal di Gubuk Bambu Reot tanpa Ibu yang Sudah Meninggal
• 250 Siswa SMP N 1 Turi Hanyut, Data Sementara 6 Tewas, Ini Nama-namanya dan Pengakuan Saksi Mata
Berikut update terkini daftar korban meninggal dunia yang diperoleh Tribunjogja.com dari Kabid Humas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto :
1.Sovie Aulia
Alamat:Sumberejo Srumbung Magelang
2.Arisma
Alamat : Ngentak tepan Bangunkerto Turi
3. Nur Azizah
Alamat : Kembangarum DONOKERTO Turi Sleman
4. Latifa
Alamat : Kembang Arum DONOKERTO Turi Sleman
5. Khoirunisa
Alamat : Karanggawang Girikerto TURI
6. Evita Putri L, 7A Soprayan Girikerto TURI
Sementara untuk data 4 siswa yang belum ditemukan adalah sebagai berikut :
1. Yasinta Bunga, Alamat: Dadapan
2. Vanesa Dida, Alamat: Glagahombo Girikerto
3. Zahra Imelda, Alamat: Kenteng, Wonokerto
4. Nadine Fadilah, Alamat: Kenaruhan, Donokerto
Kecerobohan Sekolah
Tragedi kegiatan susur sungai oleh siswa SMPN 1 Turi Sleman di mata Bupati Sleman, Sri Purnomo sebagai pelajaran sangat mahal bagi Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman Sri Purnomo menyebut, peristiwa hanyutnya siswa SMPN 1 Turi Sleman yang terjadi di Sungai Sempor merupakan kecerobohan pihak sekolah.
Sebab, kegiatan susur sungai dilakukan saat musim hujan.
"Ya itu kecerobohan, artinya melaksanakan kegiatan-kegiatan di sungai pada saat musim hujan. Itu sangat berbahaya," ujar Bupati Sleman Sri Purnomo saat ditemui di lokasi, Jumat (21/2/2020).

Para siswa mengikuti ekstrakurikuler Pramuka berupa susur Sungai Sempor.
Menurut Bupati Sleman, di saat musim penghujan, kegiatan Pramuka bisa dilaksanakan di dalam sekolah bukan di lokasi berbahaya seperti di sungai.
"Tetapi ini mereka mengadakan kegiatan di luar lingkungan sekolah, berada di perairan. Ini kan sangat bahaya sekali," ucapnya.
Terbukti, karena air sungai banjir mendadak, ada sebagian siswa yang dapat menyelamatkan diri. Namun, ada yang tidak mampu menyelamatkan diri.
"Terbukti ada yang meninggal sejumlah enam anak," jelasnya.
Menurut Bupati Sleman, pihaknya akan segera melakukan evaluasi agar tak ada lagi kejadian serupa yang terulang kembali.
"Ini sebagai pelajaran yang sangat mahal bagi kita Kabupaten Sleman dan bagi masyarakat di mana pun berada. Mudah-mudahan jangan sampai terulang lagi," ujarnya.
Semua kegiatan susur sungai di musim penghujan ini, lanjutnya, dihentikan sementara.
"Semua dihentikan untuk kegiatan susur sungai, kemudian kami mengingatkan mereka yang sedang melakukan penambangan," katanya.
• Erwin Sianturi (32) Pedagang Tuak Dijatuhi Hukuman Penjara Dua Minggu dan Membayar Denda Rp 3 Juta
• Kronologi Oknum Pejabat Pemprov Papua Diduga Perkosa Siswi SMA, Korban Minta Perlindungan LPSK
Sudah Ada Peringatan Cuaca
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta (BPBD DIY) menyatakan, sudah ada peringatan akan terjadinya hujan jelang berlangsungnya susur sungai oleh SMPN 1 Turis.
Dalam peringatan yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kawasan Sleman dan sekitarnya diperkirakan turun hujan berintensitas sedang hingga lebat.
Hujan yang disertai petir dan angin kencang disebut akan berlangsung pada Jumat (21/2/2020) siang hingga 18.35 WIB.
"Pada waktu tersebut SMPN 1 Turi Sleman melaksanakan kegiatan Pramuka di luar sekolah dengan kegiatan di antaranya susur sungai di Lembah Sempor," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana dalam keterangan tertulisnya.
Biwara mengatakan, saat susur sungai itu berlangsung, tiba-tiba ada aliran air dari hulu yang menghanyutkan siswa.
Kemunculan aliran air itu diperkirakan akibat adanya hujan di hulu Sungai Sempor.
Ada 250 siswa yang sempat terbawa arus sungai, enam di antaranya sudah ditemukan dalam keadaan tewas.
Sedangkan Kepala Dusun Dukuh, Tartono (54) menceritakan, awalnya warga mendengar pengumuman dari masjid kalau ada siswa yang hanyut di Sungai Sempor.
"Tadi sekitar jam 14.30 WIB warga dengar pengumuman di masjid.
Spontan warga langsung datang ke sungai untuk menolong," ujar Tartono saat ditemui di lokasi, Jumat (21/02/2020) sore.
Menurutnya, di wilayahnya tidak turun hujan.
Namun, bagian utara memang hujan deras, sehingga arus Sungai Sempor menjadi cukup deras.
• Terkait Viralnya Video Bupati Ramli Duel dengan Penagih Utang, Berkas Perkara Dilimpahkan ke Polda
• Ternyata Ashraf Sinclair Sudah Meninggal setelah Bunga Citra Lestari (BCL) Keluar dari Kamar Mandi
Warga Sudah Ingatkan Bahaya
Sedangkan Dosen UGM Bagas Pujilaksono Widyakanigara meminta sekolah mulai dari kepala sekolah hingga pembina Pramuka dipidanakan atas peristiwa ini.
Bagi Bagas Pujilaksono Widyakanigara Bagas Pujilaksono Widyakanigara adalah kecerobohan sekolah.
Berikut postingan lengkapnya:
#PIDANAKAN KEPALA SEKOLAH SMP NEGERI TURI 1, SLEMAN yogyakarta.
#Ir. KPH. Bagas Pujilaksono Widyakanigara, M.Sc., Lic.Eng., Ph.D.
UNIVERSITAS GADJAH MADA, YOGYAKARTA
#Salam berduka yang mendalam,
Berita hanyutnya beberapa murid SMP Negeri Turi 1 dan menelan korban jiwa, bukan musibah. Murni kebodohan, dan keteledoran Kepala Sekolah, guru-guru dan pembina pramuka.
KEPALA SEKOLAH, GURU-GURU DAN PEMBINA PRAMUKA HARUS BERTANGGUNG JAWAB. JANGAN HANYA MINTA MAAF!
Musim hujan, anak didik disuruh susur sungai? Mengapa bukan Kepala Sekolah, guru-guru dan pembina pramukanya yang susur sungai? Otaknya dimana?
Saya dapat informasi, kalau acara susur sungai sudah diingatkan warga. Namun gurunya menjawab mati hidup ada di tangan Allah...guru goblog! Kenapa bukan Kepala Sekolah, guru-guru dan pembina pramuka SMP Negeri Turi 1 yang mati? Kenapa harus anak didik?
Pidanakan Kepala Sekolah, guru-guru dan pembina pramuka SMP Negeri Turi 1, Sleman.
Perlu ada evaluasi menyeluruh perihal pelaksanaan kegiatan pramuka di sekolah.
Saya sangat sedih dan berduka yang mendalam.
Terimakasih. Viralkan!
Yogyakarta, 2020-02-21
Hormat saya,
(KPH. BP. Widyakanigara)
(*)
TERKINI Duka SMPN 1 Turi, Nama Korban Jiwa dan Korban Hilang, ternyata Warga Sudah Ingatkan Bahaya
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul UPDATE Terkini Daftar Korban Tragedi Susur Sungai SMPN 1 Turi Sleman, dari Kompas.com dengan judul "Sudah Ada Peringatan Akan Turun Hujan Sebelum Siswi SMPN 1 Turi Sleman Susur Sungai"