Ratusan Pegawai PD Pasar Kembali Unjuk Rasa, Kini Bawa Tenda dan Akan Nginap di Kantor Bank Mandiri
Ratusan pegawai PD Pasar Kota Medan kembali melakukan unjuk rasa ke kantor Bank Mandiri Cabang Pulau Pinang, Selasa (25/2/2020).
Ratusan Pegawai PD Pasar Kembali Unjuk Rasa, Kini Bawa Tenda dan Akan Nginap di Kantor Bank Mandiri
TRIBUN-MEDAN.com - Ratusan pegawai PD Pasar Kota Medan kembali melakukan unjuk rasa ke kantor Bank Mandiri Cabang Pulau Pinang, Selasa (25/2/2020).
Berbeda dengan unjuk rasa sebelumnya, kali ini para pegawai terlihat memasang sejumlah tenda.
Para pegawai menyatakan tidak akan pergi dan lebih memilih menginap di depan kantor Bank Mandiri sebelum ada kepastian gaji mereka akan dibayarkan.
Para pegawai mengaku kecewa, sebab saat aksi demonstrasi pada Senin (24/2/2020) lalu, gaji para pegawai sudah dijanjikan akan dibayarkan pada 27 Februari. Namun, belakangan Bank Mandiri mengaku tidak bisa memastikan hal tersebut apabila tidak ada kesepakatan kedua belah pihak.
"Aksi kami ini sebagai kelanjutan dari aksi semalam tanggal 24 Februari, karena pihak Bank Mandiri yang menahan ataupun menunda gaji pegawai PD Pasar, iuran BPJS dan biaya operasional PD Pasar," kata seorang staf PD Pasar, Khairul Ashar Daulay, Selasa (25/2/2020).
Selain kecewa soal gaji, peserta aksi demo mengatakan listrik di Pasar Petisah sudah diputus karena menunggak tagihan sejak bulan Januari.
Pemutusan listrik ini bisa berdampak terhadap PD Pasar, lantaran dikhawatirkan pedagang tak mau lagi membayar iuran.
"Mereka ingkar terhadap janji semalam. Mereka janji akan memberikan gaji operasional pada tanggal 27 Februari 2020, begitu kita bubar demonstrasi mereka membuat konpers (menyatakan) mereka tidak dapat mengeluarkan gaji pada tanggal tersebut. Apalagi listrik di pasar periksa siang tadi sudah dicabut karena belum dibayar sejak Januari," katanya.
Ia mengatakan hak tersebut juga dapat memicu para pedagang untuk berdemo, sehingga sistem di pasar akan semakin buruk.
"Tenda kami pasang di sini supaya bisa menginap sampai selesai urusan kita, sampai gaji dikeluarkan. Tadi siang listrik kami di Petisah sudah diputus, kalau ini berlanjut, pedagang kami bisa demo dan kita gak bisa kutip iuran," katanya.
Ia mengaku karena listrik di Petisah mati, maka iuran yang sedang berjalan juga tidak normal. Apabila hal tersebut berlanjut katanya kemungkinan besar pusat pasar juga akan terganggu.
"Di Petisah pada hari ini kutipan tidak normal, apabila berlanjut kemungkinan besar pusat pasar akan ditutup. Kalau pusat pasar ditutup perekonomian kami lumpuh," katanya.
Mereka mengaku belum mendapat alasan yang tepat dari pihak Bannk Mandiri mengapa gaji tertunda hingga saat ini.
"Untuk Januari gaji pegawai tetap dikasih, tapi tertunda, pada saat itu pihak Bank Mandiri masih menanggapi surat dari Pak Plt Wali Kota. Setelah itu mereka gak mau lagi mengeluarkan padahal apa yang diminta Bank Mandiri sudah kami kasih," katanya.
