Tanggapan KPAI 77 Siswa di Maumere Dipaksa Makan Kotoran: Itu Keterlaluan dan Melanggar Hak Anak

Menurut Ratna perbuatan tersebut dapat menimbulkan trauma psikologis terhadap siswa yang menjadi korban.

TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar
Komisioner KPAI Retno Listyarti saat berada di SMAN 12 Kota Bekasi. 

TRIBUN-MEDAN.com, Komisioner KPAI bidang pendidikan Retno Listyarti mengecam tindakan kekerasan yang terjadi terhadap 77 siswa kelas VII Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT).

77 siswa tersebut dipaksa makan kotoran manusia, Rabu (19/2/2020) lalu.

Menurut Ratna perbuatan tersebut dapat menimbulkan trauma psikologis terhadap siswa yang menjadi korban.

"Saya mengutuk tindakan tersebut. Ini sangat keterlaluan. Melanggar hak anak dan membahayakan kesehatan anak. Belum lagi trauma psikologis anak-anak," ujar Ratna melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, Selasa (25/2/2020).

Ratna mengatakan KPAI akan terjun langsung untuk melakukan pengawasan terkait kejadian tersebut.

"KPAI akan (melakukan) pengawasan langsung," ucap Retno.

SADIS, Kronologi 77 Siswa Disiksa dan Dipaksa Makan Kotoran di Maumere, Disuap Sambil Menahan Jijik

Terkait Penanganan HAM Bersama, Edy Rahmayadi Sambut Baik Tawaran MoU Komnas HAM

Terkait kondisi psikologis para siswa yang menjadi, Ratna mengatakan pendampingan akan dilakukan oleh tim dari pemerintah daerah setempat.

Pendampingan dilakukan melalui Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Pendampingan dilakukan untuk melihat apakah ada dampak psikologis terhadap siswa atau tidak akibat peristiwa yang dialaminya.

Jika kejadian tersebut memiliki dampak terhadao psikologis anak, P2TP2A akan melakukan rehabilitasi psikologis.

"Nanti pemerintah melalui P2TP2A yang akan melakukan psiko social dan rehabilitasi psikologis," ucap Retno.

Dilansir Kompas.com, sebanyak 77 dari 89 siswa kelas VII Seminari Bunda Segala Bangsa Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur ( NTT), disiksa oleh dua orang pendamping siswa.

Sebanyak 77 siswa tersebut dipaksa makan feses atau kotoran manusia oleh 2 pendamping, pada Rabu (19/2/2020) lalu.

Kejadian tersebut terjadi setelah makan siang dan para siswa kembali ke asrama untuk beristirahat.

Tiba di asrama, seorang pendamping menemukan kotoran manusia dalam kantong di sebuah lemari kosong.

Sumber: Tribun Palu
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved