Sandri Senang Bisa Maju dan Lakukan Kegiatan Positif bersama Komunitas GBCD Medan

Bisa membagi waktu antara kuliah dan mencari penghasilan merupakan beberapa dampak positif yang didapatkan Sandri Tamayo selama bergabung di Grab.

TRIBUN MEDAN/HO
Sandri Tamayo adalah mitra pengemudi GrabBike yang sudah dua tahun bergabung di Grab dan aktif di Komunitas GrabBike Cinta Damai (GBCD). 

TRIBUN-MEDAN.com - Bisa membagi waktu antara kuliah dan mencari penghasilan merupakan beberapa dampak positif yang didapatkan Sandri Tamayo selama bergabung di Grab. Tak berhenti di situ, ia juga mendorong kegiatan positif di sekitarnya.

Sandri Tamayo adalah mitra pengemudi GrabBike yang sudah dua tahun bergabung di Grab.

“Sejak bergabung jadi mitra Grab memang cukup banyak hal positif yang saya dapatkan, kuliah saya tidak terbengkalai dan saya masih tetap bisa mencari uang,” ujar mahasiswa semester akhir jurusan Sistem Informasi di STM Gunadarma tersebut.

Sandri menuturkan, sebelum bergabung di Grab memang sempat memiliki pekerjaan namun tidak bisa sembari berkuliah karena terikat jam pekerjaan.

Dua tahun menjadi mitra GrabBike, Sandri juga memiliki cukup banyak pengalaman menarik di samping bisa menghasilkan uang untuk biaya kuliah dan sehari-hari.

“Jadi saya kemarin pernah mengantarkan penumpang sampai ke luar kota atau mengantarkan penumpang hingga larut malam. Dan hal tersebut cukup menyenangkan menurut saya,” terangnya saat sedang ditemui dalam kegiatan pembersihan lingkungan bersama Komunitas GrabBike Cinta Damai (GBCD).

Komunitas Pasukan Solidaritas Grab SMAN 13 Medan atau yang disingkat menjadi PSG13 Medan.
Kegiatan pembersihan lingkungan bersama Komunitas GrabBike Cinta Damai (GBCD).

Tak hanya sekadar mengantar penumpang, Sandri juga rutin mengikuti berbagai kegiatan baik yang diadakan Grab maupun yang diadakan komunitas Grab.

“Di Grab ini saya tak hanya semata mencari uang, tapi juga memiliki banyak teman. Teman saya ada dimana-mana. Dan bukan sekadar teman, karena kami sesama mitra Grab sudah merasa seperti saudara,” ungkapnya.

Karena memiliki kepedulian satu sama lain antar pengemudi, akhirnya Sandri dan mitra pengemudi lainnya membentuk sebuah komunitas di Medan.

"Komunitas ini sudah terbentuk sejak 2018 dan sudah memiliki lebih dari 50 anggota. Dengan tujuan untuk semakin menjalin silahturahmi antara sesama mitra pengemudi,” ungkapnya.

Komunitas ini juga sering membuat berbagai kegiatan sosial seperti memberikan bantuan ke panti asuhan, mengadakan aksi gotong royong untuk membersihkan lingkungan serta berbagai kegiatan lainnya di tempat para anggota sering mangkal.

“Dalam sebulan biasanya kami mengadakan hingga dua kali kegiatan sosial ke panti asuhan, sedangkan untuk kegiatan bersih-bersih biasanya dilakukan tiga bulan sekali,” tuturnya.

Dengan adanya komunitas ini di Medan, ia mengungkapkan, banyak hal positif yang didapatkan sesama mitra pengemudi. Bisa saling sharing hingga membantu jika ada mitra pengemudi yang kesulitan atau sedang tertimpa masalah.

“Awal hadirnya komunitas ini tidak selamanya berjalan mulus, karena selain banyak yang menanggapi positif ada juga yang menanggapinya negatif. Namun seiring berjalannya waktu dengan banyaknya kegiatan sosial yang dilakukan semakin banyak teman-teman yang akhirnya bergabung,” katanya.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved