PERAN SOEHARTO Dalam Karya Pramoedya Ananta Toer, Diungkap Fadli Zon Mesin Tik Melalui Soemitro

Soeharto dan Pramoedya 'dihubungkan' oleh sebuah mesin yang digunakan untuk terus berkarya oleh sastrawan kelas dunia dari Indonesia itu.

Moh. Habib Asyhad/intisari
Peran besar Presiden Soeharto dalam karya-karya Pramoedya Ananta Toer diungkap Fadli Zon, politisi Partai Gerindra. 

Rumah Kaca (1988); bagian keempat Tetralogi Buru, dilarang Jaksa Agung, 1988.

Memoar Oei Tjoe Tat, (ed.) Oei Tjoe Tat, (1995); dilarang Jaksa Agung, 1995

Nyanyi Sunyi Seorang Bisu I (1995); dilarang Jaksa Agung, 1995.

Arus Balik (1995).

Nyanyi Sunyi Seorang Bisu II (1997).

Arok Dedes (1999).

Mangir (2000).

Larasati (2000).

Perawan Remaja dalam Cengkeraman Militer (2001).

Cerita dari Digul (ed.), (2001)

Menggelinding I, merupakan kumpulan tulisan awal Pramoedya Ananta Toer yang disunting oleh Astuti Ananta Toer. (2004)

Jalan Raya Pos, Jalan Daendels (2005).

Hadiah Khusus Dari Google

Intisari.grid.id menulis, saat Pramoedya Ananta Toer merayakan ulang tahun ke-91 tahun 2017, ada  kado ulang tahun istimewa dari Google.

Jika kita membuka mesin penari Google hari ini, di sana kita akan menemukan ilustrasi seorang laki-laki berambut putih, berkacamata, dan berkaus. Laki-laki itu digambarkan tengah mengetik pada mesin tik manual.

Halaman
1234
Sumber: Warta kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved