SD Negeri di Dalu X A Tanjungmorawa Terancam Tutup, Siswa Tidak Punya Buku Agama
SD Negeri di Desa Dalu X A, Kecamatan Tanjungmorawa terancam tutup karena minim siswa
Penulis: Indra Gunawan | Editor: Array A Argus
"Kan bisa di sekolah ini dibuat taman, enggak mesti dari yang mahal-mahal barangnya.
Dari barang bekas pun bisa jadi tempat tanaman," ungkap Samsuar.
• Guru Agama SD Negeri Denda Muridnya Rp 30 Ribu Karena Nonton Cap Go Meh
Kemudian, kata dia, setelah taman selesai, maka tiap pagi para guru harus berdiri menyambut siswa di depan pintu sekolah.
"Siapa yang mau masuk ke sekolah, salaman dulu anak-anak itu sama gurunya.
Orangtua yang mengantar anaknya pun pasti senang, karena pagi-pagi sudah ada guru yang menyambut," ungkap Samsuar.
Karena sekolah ini sangat minim siswa, Kadis Pendidikan Deliserdang, Timur Tumanggor berencana memanggil Kepsek, Tamaulina Sembiring. Katanya, Tamaulina akan dibina.
"Nanti akan kami panggil dia," kata Timur.
• Ratusan Murid SD Terpaksa Panjat Tembok 4 Meter agar Sampai ke Sekolah
Sementara itu, Tamaulina mengatakan bahwa kehadiran Disdik Deliserdang ke sekolahnya merupakan bentuk pembinaan dan motivasi.
Kedepan, ia akan membenahi apa-apa saja yang masih dianggap kurang.
Sementara itu, dalam inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan Dinas Pendidikan Deliserdang ke SDN 101890 menguak persoalan baru.
Selama ini, siswa di sekolah tersebut tidak memiliki buku mata pelajaran Agama Islam. Padahal, mayoritas siswa di sekolah tersebut adalah muslim.
• Baru Dibangun, Gedung SD Negeri Ini Ambruk, Para Siswa Terpaksa Belajar di Mushala
"Guru agama Islam hanya saya saja di sini. Jadi, saya harus mutar-mutar mengajar ke kelas lain juga," ungkap Miatik, guru kelas II.
Mendengar penuturan itu, Kabid SD Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang, Samsuar Sinaga pun merasa prihatin.
Ia pun mencatat apa-apa saja yang menjadi keluhan pihak sekolah.
"Kalau bisa buku agama anak-anak ini ada pak. Jadi kalai ditinggal, enggak ribut mereka. Karena ada yang dibaca," kata Miatik mengapungkan harapan.
Sementara itu, Kepsek SDN 101890, Tamaulina Sembiring sempat membantah jika di sekolahnya tidak ada buku bacaan agama.
Belakangan, karena adanya komentar seorang guru, barulah ia mengaku.(dra)