Pembunuhan di Sungai Denai
Pembunuh Sadis di Denai Lompat ke Sungai, Kabur ke Rumah Tante dan Sembunyi di Kolong Tempat Tidur
Pembunuh Sadis Lompat ke Sungai, Kabur ke Rumah Tante dan Sembunyi di Kolong Tempat Tidur
Penulis: Victory Arrival Hutauruk | Editor: Juang Naibaho
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Upaya kepolisian mengungkap kasus penemuan mayat terapung di Sungai Denai, Medan, akhirnya membuahkan hasil.
Tim gabungan Polsek Medan Area dan Polrestabes Medan berhasil menangkap pelaku pembunuhan sadis tersebut, Minggu (15/3/2020).
Pelaku diketahui bernama Muhammad Antoni Akbar (32), warga Menteng Vll Gang Bahagia No 89 Kelurahan Menteng, Kecamatan Medan Denai.
Upaya penangkapan Antoni, tak mudah. Pelaku mencoba kabur dari kejaran polisi.
Aksi pelarian Antoni pun cukup nekat. Ia melompat ke Sungai Denai, saat dikejar oleh polisi.
Ia kemudian kabur ke rumah tantenya di Kelurahan Bantan, Medan Tembung.
Ketika polisi mendatangi rumah tante pelaku di Kelurahan Bantan, Antoni tetap berupaya menghindar.
Ia sembunyi di bawah kolong tempat tidur.
Beruntung, polisi cermat melakukan penggeledahan sehingga berhasil menemukan pelaku di kolong tempat tidur.
Wakapolrestabes Medan AKBP Irsan Sinuhaji mengatakan, bahwa pelaku ditangkap pada hari Minggu 15 Maret 2020 sekitar pukul 15.30 WIB. Ia bersembunyi di rumah tantenya di Kelurahan Bantan, Medan Tembung.
Irsan mengungkapkan, kasus pembunuhan ini terungkap setelah Polsek Medan Area mendapat laporan dari masyarakat pada 14 Maret 2020 sekitar pukul 14.00 WIB, bahwa ada mayat terapung di pinggir sungai.
"Sesampainya di TKP ditemukan korban tanpa identitas, tangan terikat ke belakang, kaki terikat, dan leher digorok hampir putus. Kami langsung menghubungi tim Inafis untuk olah TKP, sedangkan korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi," ungkapnya.
Setelah itu Tim Gabungan Polrestabes Medan dan Polsek Medan Area melakukan penyelidikan ke arah hulu sungai.
Tidak jauh dari lokasi penemuan mayat, sekitar 1,5 kilometer, petugas sampai di rumah gubuk.
"Anggota melihat seorang laki-laki yang langsung lari. Petugas curiga dan langsung masuk dalam gubuk tersebut, di sanalah dilihat bercak darah dan arah lari. Ditemukan juga sebilah senjata tajam samuraj, sandal dan mancis," tegas Irsan.