Gas Beracun Diduga dari PT SOL Masih Dibiarkan, Warga Minta Anggota Dewan Jangan Pura-pura Buta

Anggota DPRD Tapanuli Utara diminta jangan pura-pura buta terkait kasus gas beracun yang diduga dari PT Sarulla Operation Limited (SOL)

Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Array A Argus
Tribun Medan
GELEMBUNG UDARA-Kepala Desa Banuaji IV, Hiras Sihite menunjukkan gelombung udara yang muncul dari dalam tanah di persawahan warga belum lama ini. Diduga kuat, gelembung udara bercampur gas beracun ini bersumber dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) yang dikelola PT SOL.(ARJUNA) 

Sayangnya, setelah berpeluh keringat menyampaikan pendapat, tak satupun anggota dewan yang menanggapi aksi warga.

Terpisah, Bupati Taput, Nikson Nababan beralasan sudah mengirimkan surat kepada Presiden Joko Widodo.

Ia juga sudah memerintahkan dinas terkait untuk turun ke lokasi melakukan pemeriksaan, terhadap gas yang menyebur dari sawah masyatakat.

"Minggu lalu sudah datang tenaga ahli dari Kementerian ESDM untuk memeriksa itu.

Mudah-mudahan pekan ini hasil kajian mereka bisa kami dapat," kata Nikson.

Ledakan Proyek PLTP Sarulla Buat Warga Panik

Sementara itu, PT SOL yang sebelumnya sempat tidak mengaku bahwa gas beracun tersebut berasal dari pembangkit listrik mereka akhirnya mengakui ada kebocoran.

Namun, kebocoran itu diklaim bukan karena kelalaian perusahaan, melainkan karena fenomena alam yang mengeluarkan sejenis karbon dioksida, sehingga uap tersebut menyebar dan terhirup seorang warga.

"Fenomena fumarol atau keluarnya uap air dan gas (seperti karbon dioksida, belerang dioksida, asam klorida, dan hidrogen sulfida) ke permukaan merupakan salah satu bentuk jenis-jenis manifestasi alam di dalam sesar besar Sumatera yang memiliki tektonik aktif," kata Kepala Teknik Panas Bumi (KTPB) PT SOL, Donny Tambunan lewat siaran persnya, Senin.

Ia mengatakan, lokasi kebocoran gas itu memang berada di Desa Banuaji, sekitar 10 kilometer ke arah Barat Laut di atas hulu dari lokasi produksi pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Sarulla.

SK Gubernur Terkait PLTPB Sarulla Kembali Dipertanyakan

"Lokasinya cukup jauh dari wilayah operasional PLTP Sarulla, dan Desa Banuaji juga tidak terkategori sebagai desa terdampak dalam AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) milik SOL.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa apa yang terjadi di Desa Banuaji tidak terkait dengan kegiatan operasional SOL," katanya.

Soal demo yang dilakukan warga, Donny mengatakan sudah berkoordinasi dengan Pemkab Taput dan Polres Taput.

Terkait gas beracun ini, Tribun Medan sempat menyambangi lokasi beberapa waktu lalu.

Dari amatan di lokasi, sawah milik warga di Desa Banuaji menyemburkan gelembung udara dengan diameter berbeda.

Ada yang berdiameter keliling 30 sentimeter, ada juga lubang yang mengeluarkan suara berisik akibat hembusan udara dari dalam tanah.

Geothermal Sarulla Beroperasi 2012

Sumber: Tribun Medan
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved