INI 10 Negara yang Berpartisipasi Menguji Vaksin Virus Corona COVID-19, Indonesia Pesan 2 Juta Obat

sudah 10 negara telah mengonfirmasikan partisipasinya dalam pengujian vaksin virus corona COVID-19 ini

Editor: AbdiTumanggor
AP/time.com
Peneliti AS temukan Vaksin Virus Corona yang diberi kode mRNA-1273. Vaksin ini tengah diujicobakan kepada 45 relawan, satu di antaranya Jennifer Haller (43), ibu dua anak. 

Kecepatan ini yang kita ingin sampaikan.

Kita tidak diam tapi mencari hal-hal, info-info apa yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan Covid19.

Seorang Dokter Amerika Temukan Vaksin Corona, Telah Diuji Coba dan Butuh 18 Bulan untuk Dipasarkan

JOKOWI Bilang Pemerintah Sudah Memesan 3 Juta Klorokuin dan 2 Juta Avigan untuk Obat Virus Corona

Dampak virus corona membuat udara Tiongkok bersih.
Dampak virus corona membuat udara Tiongkok bersih. (NASA/Daily Star)

Pengujian Klinis Terhadap 4 Obat

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan pengujian klinis terhadap empat obat yang berpotensi menyembuhkan virus corona.

Pengujian klinis yang melibatkan setidaknya 10 negara ini disebut " solidarity trial" atau uji solidaritas, dan diharapkan bisa mempercepat penemuan obat untuk Covid-19.

Pasalnya, seperti disampaikan oleh Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers Rabu (18/3/2020), selama ini uji vaksin dan obat virus corona dilakukan dalam skala kecil dengan metodologi berbeda-beda.

Ini membuat bukti yang ada saat ini belum cukup untuk menentukan obat mana yang paling efektif.

"Studi internasional yang besar ini dirancang untuk menghasilkan data kuat yang kita butuhkan untuk menunjukkan obat mana yang paling efektif. Kita menyebut studi ini sebagai solidarity trial," ujarnya.

Laporan WHO, sejauh ini baru 10 negara telah mengonfirmasikan partisipasinya dalam pengujian ini.

10 negara itu adalah Argentina, Bahrain, Kanada, Perancis, Iran, Norwegia, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss, dan Thailand.

Sementara itu, obat yang akan diuji ada empat, yaitu obat antivirus remdesivir, kombinasi lopinavir dan ritonavir yang selama ini digunakan untuk HIV, kombinasi lopinavir bersama ritonavir dan interferon beta, serta obat antimalaria klorokuin.

Keempat obat itu akan dibandingkan dengan perawatan standar yang sekarang diberikan kepada pasien Covid-19.

Ana Maria Henao-Restrepo, kepala unit penelitian dan pengembangan WHO, berkata bahwa pengujian akan berfokus pada pertanyaan prioritas kunci untuk publik.

"Apakah obat ini akan mengurangi risiko kematian? Apakah obat-obatan ini akan mengurangi waktu pasien dirawat di rumah sakit, dan apakah pasien yang menerima salah satu obat butuh ventilation atau unit perawatan intensif (ICU)," ujarnya.

Henao-Restrepo menyampaikan bahwa WHO sengaja mendesain pengujian ini agar cukup sederhana untuk dilakukan oleh rumah sakit yang sudah kebanyakan pasien sekalipun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved