Virus Corona
Senat AS Setujui Stimulus Virus Corona Rp 33.000 Triliun, Keluarga Dapat BLT Minimal Rp 20 Juta
Senat Amerika Serikat Rabu dini hari (25/3/2020), menyetujui paket bantuan ekonomi 2 triliun dolar setara Rp 33.000 triliun dengan kurs Rp 16.500.
Kenaikan ini didorong oleh optimisme investor terhadap yang telah disepakati pemerintah dan senat AS.
Paket stimulus dinilai memberikan kepercayaan kepada investor di tengah kondisi kelebihan pasokan minyak dunia akibat tensi yang terjadi antara Arab Saudi dan Rusia.
Kendati demikian, penguatan ini diproyeksi tidak akan berlangsung dalam jangka waktu panjang.
Pasalnya, pemerintah Arab Saudi berencana kembali meningkatkan produksi minyak mentah, sehingga berpotensi menurunkan harga ke kisaran 20 dollar AS per barel.
Langkah tersebut diyakini akan direspon langsung oleh Rusia, membuat harga minyak masih diproyeksikan bergerak melemah.
Hidupkan Lampu Natal saat Wabah Corona
Sebuah kota kecil di New Hampshire, yang praktis ditutup akibat krisis virus corona, telah menyalakan lampu-lampu Natal lagi dalam upaya meningkatkan semangat warga.
Arthur Capello, administrator kota Farmington, mengatakan kepada Associated Press bahwa ia didekati oleh organisasi pelestarian di kawasan tersebut mengenai gagasan itu.
Capello mengatakan ia setuju bahwa hal tersebut akan meningkatkan moral di pusat kota, di mana semua restoran dan sebagian besar bisnis telah ditutup.
Capello mengatakan Farmington memiliki hubungan khusus dengan lampu-lampu Natal tradisional yang tergantung di kota di bagian tengah New Hampshire itu selama sekitar 100 tahun.
Para pejalan kaki bersorak sorai dan pengemudi membunyikan klakson mobil mereka sewaktu lampu-lampu itu mulai dinyalakan kembali.
Capello mengatakan masukan dari warga kota itu luar biasa positif. Biaya agar lampu-lampu itu tetap menyala hanya sekitar 15 dolar per bulan.
Senat AS Setujui Stimulus Virus Corona Rp 33.000 Triliun, Keluarga Dapat BLT Minimal Rp 20 Juta
Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul "Senat Setujui Paket Stimulus Trump, Harga Minyak Merangkak Naik", VOA Indonesia.