Dipercaya Sembuhkan Virus Corona, Parlindungan Gunakan Fermentasi 12 Jenis Buah Selama 12 Hari
Seorang warga Medan, Parlindungan Sihotang meyakini produk bioteknologi fermentasi yang dibuatnya mampu menyembuhkan virus Corona.
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Seorang warga Medan, Parlindungan Sihotang meyakini produk bioteknologi fermentasi yang dibuatnya mampu menyembuhkan virus yang tengah menjadi momok di masyarakat. Cairan ini dibuat dengan memfermentasikan sebanyak 12 jenis buah selama 12 hari.
Beberapa buah yang digunakan Sihotang yakni Jeruk, Kurma, Apel, Nanas, Pisang, Stroberi, Mangga, Jambu, Semangka, Anggur, Belimbing, dan Buah Naga.
"Buah-buah yang digunakan ini adalah buah yang paling sering kita temui di pasar dan juga pasti sering mengkonsumsinya," ujar Sihotang, beberapa waktu lalu.
Saat berbincang dengan Tri bun Medan, Sihotang kemudian menjelaskan sekaligus mempraktikkan cara membuat cairan fermentasi E12 miliknya.
Awalnya, buah yang dibeli dari pasar disortir terlebih dahulu untuk dijamin kondisi dan kesegarannya.
Buah-buah tersebut kemudian ditimbang dan dicuci.
Dalam proses ini, buah-buahan dipisahkan berdasarkan jenisnya dan kemudian dihaluskan tanpa memisahkan bagian kukit dari kulit buah tersebut.
Hal ini, terang Sihotang karena kandungan yang terdapat di dalam kulit buah memiliki berbagai zat yang ampuh mengusir penyakit.
"Jadi dalam prosesnya, kulit buah ini tidak kita kupas, karena di dalam kulit ini terkandung banyak zat bermanfaat bagi tubuh," katanya.
• Empat Makanan Ini Baik Dikonsumsi, Dipercaya Dapat Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Usai dihaluskan dengan blender, buah yang sudah halus disaring untuk diambil airnya saja.
Sementara ampasnya, berdasarkan keterangan Sihotang dapat digunakan untuk pupuk organik.
"Proses produksi kita ini selain tidak menggunakan bahan kimia, proses produksi kita juga tidak menghasilkan limbah, ampasnya kita gunakan sebagai pupuk, jadi tidak ada sampah sama sekali," ungkapnya.
Air dari hasil buah-buahan yang dihaluskan tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabung sembari menunggu seluruh buah selesai dihaluskan.
Tabung tersebut berisikan masing-masing air buah yang ditutup rapat untuk menghindari terkontaminasi dengan bakteri.
"Harus ditutup rapat untuk mencegah masuk bakteri ke dalam cairan buah," katanya.