Sidang Online Hakim PN Medan
Sudah Lama Sakit Hati, Jadi Penyebab Zuraida Hanum Ingin Membunuh Hakim Jamaluddin
Terdakwa Zuraida Hanum sudah lama sakit hati kepada Jamaluddin (korban), sehingga berniat membunuh Jamaluddin
Penulis: Alif Al Qadri Harahap | Editor: Truly Okto Hasudungan Purba
TRI BUN-MEDAN.com, MEDAN - Terdakwa Zuraida Hanum sudah lama ingin membunuh hakim jamaluddin.
Rencana itu timbul sejak hubungan rumah tangga mereka mulai tidak harmonis.
Demikian terungkap dalam sidang perdana di Ruang Cakra 2 PN Medan, Selasa (31/3/2020).
Jaksa Penuntut Umum, Nurhayati Ulfiah menjelaskan bahwa terdakwa Zuraida Hanum sudah lama sakit hati kepada Jamaluddin (korban), sehingga terdakwa berniat membunuh Jamaluddin yang juga sebagai suami terdakwa.
"Bermula dari hubungan rumah tangga terdakwa Zuraida Hanum dengan korban tidak akur dan rukun, sehingga terdakwa sering memendam perasaan marah dan kecewa kepada korban. Ketidakharmonisan hubungan rumah tangga tersebut juga diceritakan terdakwa pada saksi Liber Junianto (sopir) dimana terdakwa mengatakan sudah lama memiliki niat untuk menghabisi korban karena kelakuan korban," tutur Jaksa di hadapan Majelis Hakim, Erintuah Damanik.
Jaksa melanjutkan, pada sekitar tahun 2018 terdakwa berkenalan dengan saksi Jefri Pratama (berkas terpisah).
Karena pertemuan yang rutin dengan saksi Jefri, akhirnya terdakwa dan saksi Jefri saling menyukai.
Sekitar bulan November 2019, terdakwa menghubungi saksi Jefri mengajak bertemu di Everyday Cafe di Jalan Ringroad Medan.
Terdakwa lalumenceritakan masalah rumah tangganya yang mana korban sering mengkhianati terdakwa dan terdakwa juga mengatakan kepada saksi Jefri agar terdakwa mati saja karena sudah tidak sanggup hidup seperti itu.
"Lalu Saksi Jefri menjawan, ngapain kau yang mati, dia yang bejat kok kau yang mati, dialah yang mati. Kemudian terdakwa Zuraida mengatakan kepada saksi: iIya memang saya sudah tidak sanggup kalau bukan aku yang mati harus dia yang mati," uca Jaksa.
Kemudian setelah percakapan tersebut, Jefri Pratama menjumpai Reza Fahlevi untuk merencanakan aksi pembunuhan tersebut, dan menceritakan bahwasanya Zuraida Hanum sudah tidak tahan dan ingin menghabisi suaminya.
"Reza, bahwasanya kak Hanum sudah bicara sama abang.
Kak Hanum ada masalah sama suaminya, permasalahan mereka menyangkut masalah masalah antara suaminya dengan begitu banyak cewek-cewek.
Begitu juga perlakuan kasar.
Hal tersebut membuat Kak Hanum tidak tahan.