Update Virus Corona di Sumut

Ketua PWI Imbau Wartawan Utamakan Keselamatan Dalam Peliputan COVID-19 di Sumut

Apapun ceritanya berita sepenting apa pun wartawan harus keselamatannya lebih diutamakan dalam kaitan peliputan COVID-19

HO/tri bun medan
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Wilayah Sumatera Utara, Hermansjah 

"Biaya penanganan pasien Virus Corona dan tes Corona ini gratis bahkan kepada pasien PDP yang sudah dirawat itu semua ditanggung pemerintah. Jadi semua perawatan yang biayanya timbul akibat perawatan PDP dan Positif COVID-19 yang dirawat di rumah sakit semua menjadi tanggung jawab pemerintah," tutur Aris, Kamis (2/4/2020).

 Fakta Baru Siswi SMK D yang Diperkosa Bergilir Kakak Kelas, Ternyata Ini Otak di Balik Aksi Bejat

 Sosok yang Buat Fahrul Rela Dicopot dari Kapolsek, Selebgram Berparas Cantik, Masih Gadis 22 Tahun

Ia menegaskan, agar seluruh rumah sakit-rumah sakit yang dijadikan rujukan pemerintah untuk menangani pasien COVID-19 agar tidak melakukan penyimpangan dengan mengutip biaya.

"Jadi biaya yang timbul terhadap perawatan pasien itu semuanya ditanggung negara, baik di rumah sakit swasta ataupun di rumah sakit negeri. Seandainya memang ada perbedaan pelayanan nanti kami akan berkoordinasi dengan rumah sakit rumah sakit yang menerima pasien tersebut agar pelayanan ini bisa kita standarisasi," tuturnya.

Jumlah Pasien positif COVID-19 di Sumut terus bertambah, Rabu (1/4/2020) jumlahnya menjadi 30 orang naik 13,2 persen.

Jumlah ini meningkat dari hari sebelumnya, Selasa (31/3/2020) yaitu berjumlah 26 orang.

Hal ini disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Sumut, Mayor Kes dr. Whiko Irwan D saat konfrensi pers si Gedung Pemprov Sumut.

"Pasien positif COVID-19 dari hasil laboratorium sebanyak 30 orang jadi terjadi peningkatan sebesar 13,2 persen," jelasnya.

 Viral Tukang Gas Berhenti Kerja, Saban Hari 32 Kali Disemprot Disinfektan hingga Basah Kuyup

Peningkatan juga terjadi pada Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yaitu berjumlah 88 orang naik 20,4 persen.

"Sebanyak 88 orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terjadi peningkatan 20,4 persen. Dimana hari sebelumnya berjumlah 70 PDP di Sumut," ungkapnya.

Whiko menjelaskan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) relatif stagnan dan hanya naik 1,2 persen.

"Oang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 2970 orang terjadi terjadi peningkatan sebanyak 1,2% dari hari sebelumnya 2934," jelasnya.

Ia menjelaskan bahwa di masyarakat saat ini terjadi fenomena dimana pasien ODP, PDP dan para perawat mendapatkan perlakuan berbeda dari masyarakat.

Whiko menegaskan hal tersebut tidak seharusnya terjadi karena ia menjamin para pasien ODP, PDP maupun tenaga medis telah dikakukan sesuai SOP sehingga tidak akan menyebarkan COVID-19.

"Pasien PDP dan ODP ini seringkali mendapatkan stigma negatif di masyarakat demikian juga tenaga kesehatan yang merawat pasien mereka dianggap sebagai orang yang berbahaya dan membawa virus.

Sehingga mereka dikucilkan dijauhi bahkan sampai putus perlakuan terhadap orang-orang yang terpapar atau resiko terpapar COVID-19 sesuai pedoman pencegahan dan pengendalian.

PDP harus melaksanakan perawatan isolasi di rumah sakit sedangkan orang dalam pemantauan atau akan didata identitasnya. Serta mendapatkan obat-obatan dan menjalani isolasi Mandiri di rumah dengan orang gejala," pungkasnya.

(vic/tribunmedan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved