Ratusan TKI Malaysia Serbu Sumut

Ratusan TKI Deportasi 'Serbu' Sumut, Ada Melarikan Diri dari Tempat Kerja Tiba di Kualanamu Hari Ini

Ratusan TKI ini dideportasi karena ada yang melarikan diri dari tempat bekerjanya.Selain itu, ada juga terlibat masalah

Penulis: Satia | Editor: Salomo Tarigan
TRI BUN MEDAN/INDRA
Petugas KKP Bandara Kualanamu melakukan pengawasan terhadap penumpang pesawat dari luar negeri beberapa waktu lalu. Hari ini ratusan TKI Malaysia tiba di Kualanamu 

TRI BUN MEDAN.COM, MEDAN- Ratusan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Malaysia akan tiba di Bandar Udara Kualanamu, Kamis (9/4/2020) hari ini.

Menurut, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Provinsi Sumatera Utara, Harianto Butarbutar, ratusan TKI ini dideportasi karena ada yang melarikan diri dari tempat bekerjanya.

Selain itu, ada juga terlibat masalah, seperti masa berlaku pasport.

"Mereka ini yang pulang karena deportasi. Mereka di deportasi belum tau karena kasus apa, ada yang mungkin lari dari perusahaan," ucapnya, melalui sambungan telepon genggam, Rabu (8/4/2020).  

Sebanyak 20 orang TKI ilegal berada di tempat karantina, setelah pada Selasa (7/4/2020) sekitar pukul 17.00 WIB diamankan tim Gugus Tigas Covid-19 Tanjungbalai dari sebuah pelabuhan tikus di Kecamatan Sei Tualang Raso, Tanjungbalai.
Sebanyak 20 orang TKI ilegal berada di tempat karantina, setelah pada Selasa (7/4/2020) sekitar pukul 17.00 WIB diamankan tim Gugus Tigas Covid-19 Tanjungbalai dari sebuah pelabuhan tikus di Kecamatan Sei Tualang Raso, Tanjungbalai. (HO/tri bun medan)

Kemudian, Harianto belum mengetahui keadaan dari ratusan TKI tersebut, apakah sudah ada yang terpapar wabah virus Corona atau Covid-19.    

Nantinya, setelah sampai di Bandara Kualanamu, pihaknya akan melakukan tes kesehatan untuk memastikan bahwa seluruh TKI dalam keadaan sehat.

Bila nanti ditemukan ada TKI yang demam atau mengalami gejala mengarah ke virus Corona, pihaknya akan langsung melakukan rujukan ke rumah sakit.

"Kita belum tahu kondisi mereka, kota akan tes besok dengan dinas kesehatan. Kalau ada yang ditemukan TKI dengan kondisi demam akan kita langsung bawa ke rumah sakit," ujarnya.

Hingga saat ini, Harianto belum mengetahui secara detailnya apakah ratusan TKI itu adalah asli warga Sumut atau berasal dari luar provinsi. Sebab, pihaknya belum ada melakukan pencatat dan pendataan terhadap ratusan tenaga kerja ini.

Nantinya, jika ditemukan warga luar Sumut, pemerintah akan berkoordinasi dengan provinsi lain untuk menjemputnya masing-masing.

"Kita juga akan koordinasi dengan kabupaten/kota, karena tidak semua beban akan ditanggung oleh pemerintah provinsi," ucap dia.

Ia mengatakan, seluruh TKI yang berangkat dari Kualanamu ini ditanggung oleh pemerintah Malaysia. Sebab, pemerintah Sumut tidak menyiapkan anggaran untuk menjemput ratusan warga ini.

547 TKI Dideportasi Masuk Program Kartu Pra Kerja

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan mendaftarkan 547 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Malaysia, dalam Program Kartu Pra Kerja.

Rencananya, ratusan TKI ini akan tiba di Bandara Kualanamu pada Kamis (9/4/2020) hari ini, dengan dua jadwal penerbangan dari Kuala Lumpur.

Perihal ini diberlakukan, karena para tenaga kerja ini setelah pulang dari Malaysia, kemungkinan akan lama mendapatkan kerja.

"Kita juga akan mendaftarkan TKI untuk membuat Kartu Pra Kerja, karena tidak mungkin akan tertampung oleh pemerintah Sumut untuk biayanya selama berada di Sumut," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Harianto Butarbutar, melalui sambungan telepon genggam, Rabu (8/4/2020).

Pemerintah resmi meluncurkan situs program Kartu Pra Kerja hari ini. Website program tersebut adalah www.prakerja.go.id.

Pada tahun 2020, pemerintah membuka kesempatan bagi 5,6 juta masyarakat Indonesia yang ingin mengikuti program ini.

Para peserta nantinya bisa mendapatkan skill baru (skilling), meningkatkan keterampilan di bidang yang ditekuni (upskilling), dan keterampilan baru (reskilling).

Selama pandemi corona, peserta akan mendapat manfaat sebesar Rp 3.550.000 per orang, rinciannya adalah bantuan pelatihan sebesar Rp 1.000.000, insentif penuntasan pelatihan sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan, dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 150.000.

Setelah pandemi selesai, maka manfaat yang diterima akan kembali ke besaran Rp 650.000 per orang yang terdiri dari Rp 500.000 uang pelatihan dan Rp 150.000 merupakan uang survei kebekerjaan.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti program Kartu Pra Kerja bisa menyimak beberapa syarat yang diberlakukan oleh pemerintah.

Berdasarkan situs resmi, Selasa (7/4/2020), setiap masyarakat harus memiliki akun terlebih dahulu dan cara membuatnya langsung di situs tersebut.

Setelah membuat akun, masyarakat bisa langsung mendaftar secara online ke www.prakerja.go.id.

Dari akun tersebut nantinya pihak Project Management Office (PMO) akan memberikan penilaian terhadap biodata dan pengalaman kerja di masing-masing akun yang sudah mendaftar.

Perlu diketahui, PMO nantinya menjalankan program ini secara penuh, termasuk menentukan Balai Latihan Kerja (BLK) yang akan menjalankan pelatihan kerjanya.

Jika dari hasil tes atau penilaian sudah dilakukan, nantinya akan ada notifikasi ke email yang didaftarkan pada akun mengenai keterima atau tidaknya.

Namun demikian, bagi yang tidak diterima bisa mendaftar kembali menggunakan akun yang sudah ada.

Pendaftar cukup memilih batch atau tahap selanjutnya, dan tinggal menunggu notifikasi di email untuk persetujuan mendapatkan Kartu Pra Kerja.

Mengenai syarat atau kriteria pesertanya, merupakan WNI berusia di atas 18 tahun, tidak sedang menjalani pendidikan formal, korban pemutusan hubungan kerja (PHK), pekerja yang ingin meningkatkan keterampilan, dan diprioritaskan untuk pencari kerja usia muda.

20 Orang Menyusup lewat Pelabuhan Tikus

SEBELUMNYA Sebanyak 20 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal kedapatan berada di sebuah pelabuhan tikus di Jalan Masjid Keramat Kubah, Kelurahan Keramat Kubat, Kecamatan Sei Tualang Raso, Kota Tanjungbalai pada Selasa (7/4/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.

Ke-20 orang TKI itu baru tiba dari Malaysia. Mereka pulang kampung setelah negara tetangga itu menerapkan lockdown sejak 18 Maret lalu.

Selanjutnya seluruh TKI ilegal yang terdiri dari 18 orang pria dan dua wanita itu dibawa ke tempat karantina sementara, GOR Mini, Kecamatan Sei Tualang Raso.

"Setelah dilakukan pengecekan kesehatan dan suhu tubuh, maka kami, Gugus Tugas Tanjungbalai akan berkoordinasi dengan pemkab maupun pemko, asal domisili TKI ilegal," kata Ketua Gugus Tugas Covid-19 Tanjungbalai, M Syahrial, Rabu (8/4/2020).

Lanjut Syahrial, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tim kesehatan, para TKI ilegal itu dinyatakan dalam kondisi sehat dan terdeteksi memiliki suhu normal.

Bus pariwisata yang mengangkut 30 TKI dari Malaysia disemprot disinfektan di Terminal Madya Kisaran, Minggu (29/3/2020) dinihari
Bus pariwisata yang mengangkut 30 TKI dari Malaysia disemprot disinfektan di Terminal Madya Kisaran, Minggu (29/3/2020) dinihari (Tribun Medan)

Diketahui dari 20 orang TKI itu, 14 orang di antaranya merupakan warga Asahan, 2 orang dari Simalungun, serta sisanya masing-masing satu orang berasal dari Tanjungbalai, Jakarta, Madiun dan Lumajang.

"Jika nantinya sudah dipulangkan, kami imbau untuk melakukan isolasi mandiri demi memutus mata rantai penyebaran covid-19," ujar Wali Kota Tanjungbalai itu.

Selain memeriksa kesehatan, petugas menurunkan anjing pelacak untuk memastikan bahwa barang bawaan para TKI ilegal.

Hasilnya tidak ada satu pun terdapat benda berbahaya dari tas ke-20 TKI ilegal tersebut.

 2 Cara Mendapat Token Listrik Gratis via WhatsApp atau www.pln.co.id, Berikut Cara Lebih Detail

 KABAR BAIK THR PNS/ASN, POLRI dan TNI dari Sri Mulyani, Gaji ke-13 Siap Dikucurkan, Golongan IV?

(Wen/ind/Tri bun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved