Penderitaan Satu Desa Diisolasi karena 1 Warga Tewas PDP Corona, Dikucilkan dan Uang pun Tak Laku
Mau beli kebutuhan ditolak. Mereka tidak terima uang kami. Katanya gara-gara virus corona. Mereka mungkin takut tertular.
Penulis: Alija Magribi | Editor: Juang Naibaho
Ia pun menyampaikan bahwa mereka kesulitan mendapatkan sembako.
"Tapi kami tunggulah apa tindakan Pemkab atau instansi terkait mencari solusinya. Dan satu lagi sembako sedikit tersendat memperolehnya," kata Jaber.
Namun beruntung, dikatakan Jaber, hari Sabtu (12/4/2020) kemarin ada aksi dari anak-anak rantau yang berasal dari Bangun Pane membagikan sembako untuk meringankan beban sejumlah kepala keluarga di sini.
Terkait hal tersebut, Kadis Kominfo Kabupaten Simalungun, Wasin Sinaga yang dihubungi wartawan menyampaikan kebijakan bupati sudah tepat.
"Kebijakan itu secara khusus di Bangun Pane, supaya lebih cepat putus di desa itu. Yakni membatasi aktivitas keluar, jaga jarak dan kebersihan.
Tadi Pak Bupati sampaikan dalam rapat, hasil bumi bisa dijual dan disampaikan ke Pekan Raya," katanya.
Ia pun mengakui kalau kebijakan bupati memiliki dampak sosial, namun telah dihitung soal bagaimana kemungkinan terjadi dampak yang lebih besar.
Terkait bantuan yang diberikan oleh pemerintah, meski tak yakin namun ia berfikir sudah ada bantuan yang diberikan.
"Kalau gak salah ada bantuan sembako dari pemerintah ke sana," katanya.
Namun sangat disayangkan pascakebijakan itu ditetapkan oleh JR Saragih per tanggal 28 Maret 2020, pihaknya masih pada tahap pendataan.
"Sekarang sedang dilakukan pendataan," kata Wasin seraya menyampaikan pendataan akan dilakukan dinas-dinas terkait.
(tri bun-medan.com/Alija Magribi)