Mandikan & Tahlilan 7 Hari, Warga Syok saat Tahu Sopir Ojek Positif Corona, Satu Kampung Diisolasi

Awalnya warga menduga bahwa meninggalnya seorang sopir ojek karena sakit jantung. Warga pun ramai menguburkannya dan mengadakan tahlilan pada malam.

kompas.com
Foto Ilustrasi - Pemakaman jenazah pasien covid-19 yang meninggal di Jawa tengah belum lama ini 

TRI BUN-MEDAN.com - Awalnya warga menduga bahwa meninggalnya seorang sopir ojek karena sakit jantung. 

Warga pun ramai menguburkannya dan mengadakan tahlilan pada malam hari.

Namun, suasana seketika berubah menjadi panik.

Jasad warga yang meninggal itu belakangan diketahui positif virus corona.

Warga Kampung Malang Nengah, Ciseeng, Bogor langsung isolasi mandiri begitu tahu jenazah pengemudi ojek yang mereka mandikan dan makamkan ternyata meninggal karena virus corona (Covid-19). 

Warga awalnya tak curiga sama sekali bahwa jenazah meninggal karena covid-19.

Dugaan mereka pengemudi ojek itu meninggal karena penyakit jantung.

Ketika hasil swab tenggorokan almarhum keluar, seketika warga pun panik. 

Kepanikan ini terjadi karena sebelum hasil swab tes keluar, pemulasaraan jenazah dilakukan sendiri oleh warga dan tidak menggunakan prosedur penanganan jenazah pasien Covid-19.

Sekretaris Kecamatan Ciseeng Heri Isnandar mengatakan, proses pemakaman terhadap warganya yang meninggal dunia tersebut dilakukan pada Jumat (3/4/2020).

Berikut sederet fakta pengemudi ojek positif corona meninggal dikira penyakit jantung dirangkum TribunJakarta:

1. Diduga sakit jantung

Warga menduga pria berprofesi pengemudi ojek itu meninggal karena penyakit jantung.

Pria 48 tahun tersebut memang diketahui sering berobat ke dokter karena penyakit jantung yang dia derita.

Warga tak menaruh curiga karena pihak terkait saat itu belum memberikan informasi.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved