Komandan Sebar Pesan Positif selama Krisis Wabah
Komunitas komikus Medan, Komandan, membuat tantangan membuat karya bertajuk #SumutLawanCorona.
TRIBUN-MEDAN.com - Komunitas komikus Medan, Komandan, membuat tantangan membuat karya bertajuk #SumutLawanCorona.
Pendiri Komandan, Dodi Pratama, menuturkan bahwa selama menjalani physical distancing di rumah, para komikus Komandan menghentikan kegiatan pertemuan untuk sementara dan berkreasi membuat tantangan #SumutLawanCorona dengan mengilustrasikan kegiatan terkini di rumah.
"Yang jelas kegiatan ngumpul bareng Komandan sudah ditiadakan. Kebanyakan teman-teman komikus membuat ilustrasi cerita bertemakan #dirumahaja, #lawancorona dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya melalui komik atau ilustrasi," ungkap Dodi, Kamis (16/4/2020).
Dodi menuturkan bahwa kegiatan ini dilaksanakan atas inisiatif dari beberapa anggota Komandan yang akhirnya dibuat project grup.
"Proyek online tersebut sebenarnya karena memang inisiatif dari masing-masing individu anggota komikus Komandan itu sendiri secara berbarengan tanpa arahan dari komunitas. Mereka tergerak karena kondisi yang ada melalui karya," tuturnya.
Anggota Komandan Dody Matanggi mengatakan, pada masa krisis wabah kita perlu mengisi waktu di rumah dengan kegiatan yang bermakna.
"Menurut saya baiknya kita juga ikutan buat konten yang sifatnya positif. Boleh apa saja, sesuai dengan yang kita bisa dan suka. Bisa masak, bersih-bersih rumah, jahit, olahraga, gambar, ataupun buat ilustrasi komik," tutur Dody.
Ia menjelaskan bahwa challenge ini dilakukan untuk memberi pesan kepada masyarakat dengan cara yang seru. Selain itu, Challenge ini diharapkan agar masyarakat yang berada di rumah menjadi terinspirasi untuk membuat suatu kegiatan.
"Kita lakukan kegiatan ini untuk menginspirasi teman-teman kita yang juga sedang di rumah saja. Hal ini biar hari-hari agak berwarna gitu. Jadi slogan #dirumahaja tidak cuma sekedar hastag tapi ada langkah nyata di dalamnya," jelas Dody.
Challenge komik strip bertajuk #SumutLawanCorona ini sudah digaungkan mulai pertengahan Maret sejak imbauan pemerintah untuk melakukan kegiatan di rumah saja.
Berjalan hampir sebulan, Dodi mengungkapkan sudah ada beberapa komikus yang berpartisipasi anggota ikut challenge, diantaranya ada @dodykomik, @komikpsms, @bangkatankomik, @kitabinje, @Komikulong, dan @Wakyasir.
Selain mengikuti challenge #SumutLawanCorona, Dodi menuturkan bahwa komikus di Komandan juga turut meramaikan challenge komik berhadiah selama pandemi Covid-19 ini.
"Selain ikut challenge #SumutLawanCorona, temen-temen komikus jadi lebih produktif dalam mengikuti challenge komik berhadiah yang diselenggarakan platform komik digital seperti Webtoon, Ciayo, dan lainnya. Berharapnya agar pandemi ini cepat berakhir," pungkas Dodi.
Bukan Sekadar Hobi
Komik populer di kalangan milenial. Hal ini terbukti dengan banyaknya karya anak bangsa yang ada di platform komik digital seperti Webtoon. Saat ini, komik digital berkembang dengan beragam bentuk, diantaranya komik strip yang saat ini sedang naik daun.
"Komandan dibentuk atas dasar inisiatif para komikus-komikus muda Kota Medan agar mempunyai sebuah wadah yang dapat menampung kreatifitas dalam berkarya khususnya komik. Dan dalam usaha untuk menciptakan atmosfer industri kreatif dalam bidang komik, novel grafik, cerita bergambar di Kota Medan sendiri," ungkap pendiri Komandan, Dodi Pratama.
Dodi menjelaskan bahwa komunitas yang beranggotakan 83 orang ini rutin mengadakan pertemuan sebagai wadah mentoring dan diskusi.
"Gathering ini dilakukan secara santai di lokasi yang berbeda-beda sesuai dengan saran dan kesepakatan anggota komunitas, biasanya kami menyelenggarakannya pada hari Minggu di ruang publik seperti taman perkotaan," jelas Dodi.
Dodi menuturkan bahwa komunitas ini tidak hanya sebagai wadah untuk penyaluran hobi namun juga mengasah bakat ke arah profesional.
"Yang cukup membedakan komandan, komunitas ini bertujuan menumbuhkan industri komik di kota Medan. Artinya, kita tidak hanya mengajak teman-teman untuk menyalurkan hobi nya atau bersenang-senang tapi juga menjadikan komikus (pembuat atau kreator komik) sebagai profesi yang mampu menghasilkan bagi teman-teman di kota Medan," jelasnya.
Anggota Komandan, Dody mengatakan bahwa setelah bergabung mereka disarankan membuat akun komik pribadi.
"Setelah bergabung dengan Komandan tentu baiknya sih kita punya akun Komik kita sendiri. Karena karya komik kita harus di-publish bukan untuk konsumsi pribadi lagi ,supaya karya komik kita juga semakin berkembang," ujarnya.
Dodi menuturkan bahwa tantangan terberat dalam menjadi komikus adalah mempertahankan konsistensi diri.
"Tantangan terberatnya adalah ketika teman-teman dihadapkan dengan konsistensi berkarya, dalam membuat komik dibutuhkan kemampuan menyusun cerita dan skill menggambar yang mumpuni agar komik menarik untuk dibaca. Kebanyakan komikus di kota Medan memiliki hasrat yang rencana yang tnggi di awal, akan tetapi ternyata kemampuan nya belum cukup ketika berada di industri komik. Kebanyakan dari komikus tumbang (hiatus) di tengah jalan," ungkap Dodi.
Selain konsistensi diri, Dodi juga menuturkan bahwa hal yang sering dialami dan sulit ketika harus tetap konsisten dalam mengerjakan komik adalah melawan rasa ego diri sendiri.
"Bagian yang paling sulit adalah melawan ego diri sendiri, soalnya kebanyakan komikus perfeksionis dan moody. Bisa jadi cerita yang udah dibikin dirombak-rombak terus sampai akhirnya butuh waktu yang lama untuk bisa selesai dan rilis," tuturnya. (cr13)