Pemuda Pelopor Atika Winari Putri, Gadis 23 Tahun yang Jadi Ketua Yayasan
Punya prestasi istimewa, tidak membuat Atika Winari Putri lupa akan kampung halamannya.
TRIBUN-MEDAN.com - Atika Winari Putri punya prestasi yang cemerlang. Pada tahun 2017, ia terpilih sebagai delegasi Indonesia dalam World Alliance of Religion Peace Summit di Seoul, Korea Selatan.
Tahun berikutnya, ia ikut Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) dalam program ASEAN Students Visit India.
Ia membangun Taman Baca Ika Education di Desa Batu Malenggang, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Deliserdang.
Atika mengungkapkan bahwa Taman Baca Ika Education ini ia dirikan bersama empat rekannya.
"Berdirinya taman baca ini karena kan aku alumni pendidikan. Terus aku suka berinteraksi dengan anak-anak. Jadi aku mikir apa yang bisa aku buat untuk kampungku sendiri. Lebih ingin bangun daerah sendiri," ungkap Atika.
Pembangunan Taman Baca ini hanya membutuhkan waktu tiga hari.
"Malam Kamis bahas konsep. Kamis siang cari tempat. Sorenya kami beli perlengkapan seperti meja lipat dan beli peralatan. Kami sekaligus promosi ke anak-anak tentang taman bacaan yang akan dibuka. Jumat siang, kami buka taman baca. Waktu itu ada 18 anak, dan kini sudah ada 50 anak dinaungi oleh Taman Baca Ika Education," jelasnya.
Ia meyakini bahwa segala usaha yang ia buat asal dengan niat yang tulus, maka Tuhan akan senantiasa menolong.
"Ika selalu yakinkan kalau membuat hal yang besar tidak perlu pakai mimpi-mimpi yang besar. Buat saja dulu, nanti Tuhan akan bantu semuanya. Alhamdullilah donatur sangat antusias untuk mempercayai kita menangani taman baca ini," ujar Atika.
Camat Hinai, Muhammad Nawawi mengapresiasi hadirnya Taman Baca Ika Education.
"Kehadiran Taman Baca Ika Education ini adalah suatu anugrah terutama untuk anak-anak di sekitar desa Batu Malenggang ini. Karena kita tahu minat baca anak-anak itu bisa dibilang kurang, dengan adanya Ika Education ini ya kita lihat sudah ada anak-anak yang tertarik yang membaca di luar sekolah," ujarnya.
Pernah Diremehkan
Pada tahun 2019, Atika terpilih sebagai Pemuda Pelopor dan mendapat penghargaan dari Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi dalam bidang pendidikan.
"Pemuda pelopor ini hanyalah Penghargaan. Berbuat saja, mengenai penghargaan dan popularitas ini bonus," ujar Atika.
Atika yang aktif di berbagi organisasi dan kelembagaan daerah, nyatanya pernah berada di titik terendah. Ia mengaku dulu sering dianggap remeh oleh orang-orang di sekitaranya.