Beginilah Cara Kakek Kim Jong Un, Seorang Kapten Tentara Uni Soviet Mendirikan Korea Utara (Korut)

Beberapa bulan berada di kamp Soviet untuk partisan, Kim Il-sung mendaftar ke Sekolah Infanteri Khabarovsk sementara pemeriksaan tengah berlangsung.

Editor: Tariden Turnip
Sergey Guneev/Sputnik
Beginilah Cara Kakek Kim Jong Un, Seorang Kapten Tentara Uni Soviet Mendirikan Korea Utara (Korut). Pendiri Korea Utara Kim Il Sung, kakek Kim Jong Un. HUT Kim Il Sung 15 April dirayakan Korea Utara sebagai Nasional 

Suksesi di negara paling tertutup di dunia, Korea Utara menjadi perhatian media barat setelah beredar kabar sang diktator Kim Jong Un sekarat usai menjalani operasi kardiovaskular 12 April 2020.

Rumor ini didasari ketidakhadiran Kim Jong Un pada Hari Nasional Korea Utara, 15 April, hari libur terpenting, ulang tahun kelahiran ayah pendiri negara itu, Kim Il Sung.

Bagaimana sejarah terbentuknya Korea Utara?

Korea Utara terbentuk berkat intervensi Uni Soviet yang mempersiapkan Kim Il-sung seperti kutip dari Russian Beyond. 

Diktator Korea Utara Kim Il-sung bisa saja menjalani hidupnya di Rusia, tetapi militer Soviet punya rencana lain.

Lebih dari 71 tahun lalu, di sebuah permukiman kecil Rusia Vyatskoye, di tepi Sungai Amur, yang membelah Timur Jauh Rusia dan Tiongkok timur laut, lahir seorang anak laki-laki bernama Yuri.

Ayah Yuri adalah seorang kapten tentara Soviet. Meski begitu, kedua orang tuanya sebetulnya berdarah Korea.

Dewasa ini, murid-murid Korea Utara diajari bahwa Kim Jong-il, anak pertama pendiri masa depan negara mereka, Kim Il-sung, lahir pada Februari 1942 di sebuah pondok kayu di puncak gunung tertinggi di Semenanjung Korea, tempat ayahnya memimpin sebuah unit partisan.

Sebenarnya, pada Februari 1942, takdir Kim Il-sung terikat jauh lebih dekat ke Rusia daripada ke tanah airnya sendiri.

Gerilyawan di Tengah Kabut
Pengembaraan diktator pertama masa depan Korea Utara di Uni Soviet dimulai dengan serangan partisan Korea terhadap pasukan Jepang yang menduduki Semenanjung Korea.

Penduduk setempat sangat menentang kebijakan kolonial Jepang.

Akibatnya, banyak yang membentuk kelompok gerilya untuk melawan penjajah.

Di antara mereka adalah Kim Il-sung, pendiri masa depan Korea Utara.

Namun pada pertengahan 1930-an, tak banyak yang mengenal sang partisan muda Korea itu.

Setelah pertempuran Pochonbo pada Juni 1937, komandan berusia 25 tahun itu mendapat perhatian yang lebih luas.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved