Hari Kartini 21 April 2020
Makna Hari Kartini bagi 3 Perempuan: Pengusaha, Dokter dan Pegawai Bank
Hari ini 21 April 2020, diperingati sebagai Hari Kartini di Indonesia.Bagaimana memaknai Hari Kartini?
Dijelaskannya, Kartini zaman now saat ini diartikan sebagai perempuan millenial, banyak perempuan sekarang berkarir dengan platform media sosial, sesuai dengan perkembangan zaman. Dan memang wanita lebih mendominasi menggunakan media sosial dibandingkan laki-laki apalagi untuk keperluan perkerjaan. Perempuan zaman now tidak terbatas apa saja bisa dihasilkan sekalipun itu hanya dari rumah tanpa perlu kekantor.
Kata dr. Melisa, tindakan yang bisa dilakukan sebagai perempuan adalah pergunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk mengemban pendidikan dengan baik dan bekerja dengan sungguh agar perjuangan Kartini tidak sia-sia untuk menyamakan kedudukan dengan laki-laki atau biasa disebut wanita.
"Wanita tidak lemah tapi wanita lembut dan anggun. Bisa bekerja, bisa menghasilkan, bisa berguna untuk dunia. Jangan sia-siakan waktu dan kesempatan yang ada. Jadilah wanita cerdas. Tidak hanya mengandalkan paras," ujarnya.
Ia berharap untuk perempuan agar saling mendukung untuk maju, terlibat dalam hal-hal dan kegiatan positif agar pandangan terhadap wanita tidak mudah disepelekan.

"Wanita itu tanpa batas. Eksplorasi diri lebih lagi agar bisa melampaui hal-hal yang dianggap tidak mampu dilakukan. Harus bisa menjadi istri, ibu, dan pekerja yang qualified. Terlebih untuk anak-anak muda, sebagai wanita teruslah berkarya karna cerdas dan paras adalah kelebihan semua wanita. Jaga harga diri agar tidak disepelekan oleh sekitar. Jaga diri, karena harga diri itu segalanya," kata dr. Melisa.
Dalam kesempatan berbeda, Pegawai BUMD di PT Bank Sumut
Easter Magdalena Sinaga SE, MM mengatakan makna Hari Kartini sebagai pengingat bahwasanya perempuan yang berjuang untuk perempuan lain dalam mengangkat harkat dan martabatnya di dunia luar.
Diakuinya, Kartini zaman now itu seluruh perempuan yang pekerjaan tetapnya ditinggalkan demi menjadi ibu rumah tangga yang berjuang untuk keluarganya.
Easter mengatakan tindakan yang bisa dilakukan sebagai perempuan, jangan mempermalukan atau merendahkan diri sendiri. Dengan perbuatan, pekerjaan atau perilaku yang tidak sewajarnya sebagai perempuan.
• Kiat Puasa saat Covid-19 Mewabah, Tips Minum Air saat Sahur dan Buka Puasa hingga Olahraga
• SOSOK Dokter Yi dan Dr Hu Alami Mimpi Buruk Tertular Covid-19 dari Pasien, Kulit Wajah Jadi Hitam
"Harapan saya untuk para perempuan, semoga perempuan dapat menempatkan dirinya sebagai pahlawan untuk diri sendiri maupun orang lain," ujarnya.
(nat/tri bun-medan.com)