Bukan Amerika Serikat, Inilah Negara dengan Tingkat Kematian Tertinggi imbas Virus Corona
Angka ini jauh dibandingkan dengan 55.000 kematian di Amerika Serikat atau 23.000 di Prancis. Lantas, mengapa Belgia disebut catatkan angka kematian
Pada tanggal 15 April, sumber resmi menyatakan bahwa hampir setengah kematian akibat virus corona di Belgia terjadi di rumah-rumah.
Debat internal
Perdana Menteri Sophie Wilmès menjelaskan di parlemen Belgia bahwa "pemerintah memutuskan untuk sepenuhnya transparan dalam melaporkan kematian terkait Covid-19, sekalipun ini berakibat angkanya seperti dibesar-besarkan."
Sistem penghitungan ini dipandang dengan curiga oleh ahli lain.
Ahli virus Belgia Marc van Ranst mengkritik keras sistem penghitungan pemerintah ini di sebuah acara TV.
“Hampir semua orang yang meninggal di rumah – jumlahnya bisa mencapai 100 orang sehari – dimasukkan ke dalam statistik corona. Menurut saya, ini agak bodoh,” kata Van Ranst.
Steven van Gutch, yang melaporkan angka-angka virus corona di Belgia setiap hari, paham bahwa metode Belgia ini dikritik, tapi ia percaya bahwa ini sifatnya sementara.
“Tampaknya kita punya angka kematian yang tinggi. Namun dalam kenyataannya data kita bisa dibandingkan dengan Prancis, atau Inggris misalnya," kata Van Gutch.
"Ketika kita tinjau data dari negara lain dan perlihatkan angka sesungguhnya, tingkat kematian di Belgia cocok dengan pola negara lain."
“Saya paham beberapa orang merasa khawatir, tapi kami mencoba untuk setransparan dan sejujur mungkin."
"Mungkin kita membuat estimasi berlebihan terhadap jumlah kematian yang sesungguhnya. Namun ini lebih baik daripada tidak menghitungnya dengan pantas,” tambahnya.
Angka sesungguhnya
Fakta bahwa hampir semua negara hanya menghitung kematian dari mereka yang positif Covid-19 berpeluang menyembunyikan angka kematian sesungguhnya, yang jauh lebih besar.
Menurut analisis baru-baru ini dari koran Financial Times, jumlah keseluruhan kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia bisa mencapai 60% lebih tinggi daripada yang diumumkan secara resmi.
Koran yang berkantor di London ini mencapai kesimpulan itu sesudah menghitung jumlah kematian yang terjadi bulan Maret dan April tahun ini, dibandingkan dengan catatan di periode yang sama antara tahun 2015 hingga 2019 di beberapa negara.
Inilah skenario yang tak diinginkan oleh pemerintah Belgia.
“Jika hanya menghitung kematian di rumah sakit, kita seperti melihat sambil menutup satu mata kita,” kata Van Gutch.
“Lebih jauh lagi, menurut saya, cara sebenarnya untuk mengukur performa satu negara adalah dengan melihat respon sistem kesehatan mereka. Benar bahwa cara penghitungan kami membuat Belgia menjadi negara dengan tingkat kematian tertinggi."
"Namun unit perawatan intensif kami, bahkan saat puncak wabah pada tanggal 12 April, tidak lebih dari 58% dari kapasitas keseluruhan,” papar Van Gutch. (*)
Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul Virus corona: Belgia jadi negara dengan tingkat kematian Covid-19 tertinggi di dunia, 'Jika hanya menghitung kematian di RS, kita seperti melihat sambil menutup satu mata kita'