Akibat Lockdown, Jenazah Pemuda Dipulangkan ke Tempat Asalnya Sejauh 3.300 KM selama 3 Setengah Hari

Teman mendiang, Raphael Malchhanhima, juga sepakat untuk turut serta dengan dua pengemudi ambulans tersebut.

Editor: Tariden Turnip
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Akibat Lockdown, Jenazah Pemuda Dipulangkan ke Tempat Asalnya Sejauh 3.300 KM selama 3 Setengah Hari. Mobil ambulans yang membawa jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 tiba di TPU Simalingkar B, Medan, Sabtu (4/4/2020). 

Seorang pemuda 28, Vivian Remsang, meninggal karena serangan jantung di kota pantai selatan India, Chennai, 23 April.

Keluarga sangat menginginkan jasadnya dikebumikan di kampung halamannya, negara bagian Mizoram di timur laut atau berjarak 3.300 km dari Chennai.

Akibat penerapan lockdown, penerbangan di India berhenti total.

Maka transportasi darat adalah satu-satunya pilihan untuk membawa jenazah tersebut.

Itulah dilakukan dua pengemudi ambulans  Jayendran Perumal dan rekannya Chinnathambi Sellaiya.

Jayendran Perumal (kiri) dan Chinnathambi Sellaiya menempuh perjalanan selama tiga setengah hari untuk memulangkan jenazah seorang pria ke kampung halamannya.
Jayendran Perumal (kiri) dan Chinnathambi Sellaiya menempuh perjalanan selama tiga setengah hari untuk memulangkan jenazah seorang pria ke kampung halamannya. (AYENDRAN PERUMAL)

Didampingi teman almarhum, Raphael Malchhanhima, ketiganya berkendara selama tiga setengah hari membawa jasad Vivian Remsang ke kampung halamannya di ibu kota negara bagian Mizoram, Aizawl.

Inilah kisah mereka bertiga seperti dikutip dari BBC News Indonesia.

"Jenazahnya dibalsem di rumah sakit pemerintah dan kami mendapat surat izin dari komisaris polisi kota Chennai dan berangkat ke Mizoram pada malam 24 April," kata Jayendran pada BBC.

Sertifikat kematian dengan jelas menyebutkan penyebab kematian adalah serangan jantung, yang sangat melegakan.

Di beberapa bagian India, orang-orang menyerang petugas pemakaman para dokter yang meninggal akibat Covid-19, karena ketakutan yang tidak berdasar bahwa mereka mungkin bisa terinfeksi oleh mayat itu.

Dua pengemudi itu mengatakan dokumen lengkap yang mereka miliki membantunya melakukan perjalanan tanpa hambatan selama tiga hari.
Dua pengemudi itu mengatakan dokumen lengkap yang mereka miliki membantunya melakukan perjalanan tanpa hambatan selama tiga hari. (JAYENDRAN PERUMAL)

Jasadnya sudah dibalsem dan dimasukkan ke bagian pendingin di belakang ambulans, terpisah dari kabin pengemudi.

Teman mendiang, Raphael Malchhanhima, juga sepakat untuk turut serta dengan dua pengemudi ambulans tersebut.

"Ketika saya mendengar bahwa ada seseorang yang harus menemani jenazahnya, saya memutuskan untuk ikut, meski ada kekhawatiran untuk bepergian selama masa karantina wilayah.

Paling tidak ini hal kecil yang paling bisa saya lakukan untuk teman saya dan keluarganya," kata Raphael kepada surat kabar The Hindu.

Rekan mendiang, Raphael Malchhanhima turut serta dengan kedua pengemudi ambulans.
Rekan mendiang, Raphael Malchhanhima turut serta dengan kedua pengemudi ambulans. (JAYENDRAN PERUMAL)

Mereka berkendara di sepanjang pantai timur India.

Halaman
123
Sumber: bbc
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved