Akibat Lockdown, Jenazah Pemuda Dipulangkan ke Tempat Asalnya Sejauh 3.300 KM selama 3 Setengah Hari

Teman mendiang, Raphael Malchhanhima, juga sepakat untuk turut serta dengan dua pengemudi ambulans tersebut.

Editor: Tariden Turnip
TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR
Akibat Lockdown, Jenazah Pemuda Dipulangkan ke Tempat Asalnya Sejauh 3.300 KM selama 3 Setengah Hari. Mobil ambulans yang membawa jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 tiba di TPU Simalingkar B, Medan, Sabtu (4/4/2020). 

Mereka menggunakan jalan pintas untuk mengelilingi kota-kota besar dan melalui koridor sempit yang terletak antara Bangladesh dan Nepal, mereka menyeberang kebagian timur laut India.

Karena negara tengah menerapkan aturan karantina, mereka sering diberhentikan di sepanjang jalan oleh polisi, namun mereka memiliki dokumen yang bisa diproses.

Stasiun pengisian bahan bakar diizinkan beroperasi untuk mendukung truk-truk angkutan komersial, tetapi karena banyak restoran tutup, ketiganya harus mencari pedagang makanan yang berjualan secara sembunyi-sembunyi di sepanjang jalan raya.

Mereka juga membeli makanan dari penduduk desa, tetapi terkadang yang harus mereka makan hanyalah biskuit. Mereka tidur di ambulans.

Cuaca yang berubah dan beragam kondisi wilayah
Selama menempuh perjalanan, ketiga orang ini harus menemui berbagai perubahan cuaca dan kondisi beragam di setiap pedesaan yang dilewati di India.

"Saat memulai perjalanan cuacanya panas dan lembab. Ketika kami sampai di Odisha, kami berhadapan dengan hujan lebat. Lalu saat meluncur menuju Mizoram, kami merasa kedinginan."

Ibukota Mizoram, Aizawl, terletak lebih dari satu kilometer di atas permukaan laut.

Perjalanan terakhir membutuhkan waktu yang lama karena jalur berbukit ditambah dengan kondisi jalan yang buruk.

"Di beberapa tempat jalan sangat sempit sehingga hanya satu kendaraan yang bisa lewat pada satu waktu. Di sisi lain Anda juga menemui jurang yang curam," kata Jayendran.

Sambutan untuk para pahlawan

Penduduk setempat berbaris di jalan-jalan untuk menyambut dua pengemudi ambulans dengan kartu ucapan yang bertuliskan,
Penduduk setempat berbaris di jalan-jalan untuk menyambut dua pengemudi ambulans dengan kartu ucapan yang bertuliskan, "Tuhan memberkatimu." (JAYENDRAN PERUMAL)

"Ketika kami memasuki ibu kota negara bagian, Aizawl, orang-orang berbaris di kedua sisi jalan dan menyambut kami, bertepuk tangan. Kami merasa sangat tersanjung dan bahagia," kata salah seorang pengemudi, Jayendran Perumal, kepada BBC.

"Ketika kami menyerahkan jenazah itu kepada keluarga. Mereka sangat senang. Jasadnya pun tidak mengeluarkan bau busuk."

Kerabat mendiang dan para pejabat setempat ingin agar keduanya tetap tinggal selama sehari sebelum perjalanan pulang mereka. Tetapi mereka lebih suka pergi setelah istirahat singkat, bahkan sebelum pemakaman selesai.

Tak terlupakan
"Saya tidak akan melupakan cara orang-orang memperlakukan saya dengan baik dan rasa hormat sampai akhir hidup saya," kata Chinnathambi.

"Kami menempuh perjalanan sejuah 3.345 km. Orang-orang sangat berterima kasih dan memberi kami makan dan makanan ringan."

Halaman
123
Sumber: bbc
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved