Kronologis Preman Kampung Aniaya Anggota Polisi, Mohon Ampun Saat Dibawa ke Polresta Deliserdang

Kawanan preman di Tanjungmorawa, Deliserdang melakukan tindak kekerasan terhadap anggota polisi.

Istimewa
Nasib preman tukang pungli truk yang berani menantang polisi duel satu lawan satu. 

Tak lama berselang, seorang pria berkepala botak mendekat dan merekam si polisi dengan posisi handphone androit

"Awas kau dulu, awas kau dulu. Anda mengamankan kan," tanya pria botak.

"Saya mengamankan di sini," jawab si polisi.

"Kau tadi kan yang suruh keluar mobil, macam hebat aja kau. Kau enggak ada artinya di sini," teriak lagi si pria berbaju hitam.

"Saya tanya Anda sebagai apa di sini. Sebagai polisi? Saya tahu anda sebagai polisi, dalam keadaan ini Anda sebagai apa," tanya pria botak seperti seorang penyidik kepolisian.

"Saya disini hanya mengamankan," jawab di polisi.

"Mengamankan apa, menyuruh mobil keluar. Aman tidak. Aman tidak. Hah. Mau apa kau," teriak pria berbaju hitam sambil membusungkan dada menantang polisi yang seorang diri itu.

Tapi si polisi tetap tidak terpancing emosinya.

Dia sempat melempar senyum sekali kepada belasan pria yang mengerubunginya.

Kegarangan pria berbaju hitam dan teman-temannya saat mengintervensi polisi yang membuka penutup jalan, sirna setelah ditangkap polisi.

Setelah ditangkap polisi, pria berbaju hitam lebih banyak menunduk seperti orang malu dan ketakutan saat diinterogasi polisi.

"Enggak bang, enggak ada," jawabnya saat ditanya polisi.

"Enggak bisa ngomong aku bang, sakit gigi aku," kata pria itu sambil memegang arah rahangnya.

"Seluruh polisi Indonesia mencari kau. Kan tadi kau bilang tandai, tandai, bersuara kau," ucap salah seorang polisi.

"Minta maaf kau dulu sama kepolisian Indonesia ini," pinta seorang polisi dengan tegas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved