Lezatnya Bubur Sup India, Menu Favorit Berbuka Puasa di Masjid Ghaudiyah Medan

Yayasan India Muslim Sumut yang mengelola Masjid Ghaudiyah Medan kerap menyediakan bubur sup India saat berbuka puasa

Editor: Array A Argus
Tribun Medan
MEMASAK SUP-Anggota Yayasan Muslim India Sumut tengah memasak menu berbuka puasa bubur sup India belum lama ini. Bubur sup India merupakan resep turun temurun yang disajikan pengurus Masjid Ghaudiyah Medan. 

MEDAN,TRIBUN-Masjid Ghaudiyah di Jalan KH Zainul Arifin, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah adalah masjid komunitas India yang ada di Medan.

Di Masjid Ghaudiyah ini, tiap Ramadan tiba, maka pengelola masjid akan menyediakan menu bubur sup India dan nasi briyani saat berbuka puasa.

"Tradisi berbuka puasa dengan bubur sup India dan nasi briyani ini dilakukan sejak turun menurun dari tahun 1925.

Kebiasaan ini sudah dilakukan oleh kakek saya semasa hidupnya," kata Ketua Yayasan India Muslim Sumut, Mohd Sidik Saleh, Selasa (5/5/2020).

Masjid Perjuangan 45 Pertahankan Tradisi Bagikan Bubur pada Masyarakat, Meski Sedang Pandemi Corona

Namun, lanjut Sidik, karena saat ini kondisi tengah dilanda pandemi Corona/Covid-19, kegiatan seperti ini dikurangi.

Artinya, jemaah yang datang ke Masjid Ghaudiyah masih bisa menikmati bubur sup India, dengan catatan dibawa pulang ke rumah.

Tidak disantap bersamaan seperti tahun-tahun sebelumnya.

"Kami tetap sediakan tempat untuk berbuka puasa di masjid ini.

Sesuai imbauan pemerintah, jemaah kami minta duduk berjarak," ungkap Sidik.

Kuliner Berbuka Khas Aceh Bu Rosmalina, Bubur Pedas dan Kanji Rumbi Aceh Jadi Primadona

Disinggung lebih lanjut mengenai Yayasan India Muslim Sumut, Sidik mengatakan lembaga ini mewadahi dua masjid, yakni Masjid Ghaudiyah dan Masjid Jamik di seputaran Jalan Perdana.

"Mengenai bubur sup ini, biasanya kami menghabiskan 11 kilogram sampai 13 kilogram beras.

Untuk 13 kilogram beras, itu cukup untuk 700 porsi," kata Sidik.

Sementara itu, juru masak bubur sup India, Mami Salma mengatakan proses pembuatan makanan ini tidak sembarangan.

Hilangnya Tradisi Pembagian Bubur Sup Khas Masjid Raya Al-Mashun karena Pandemi Covid-19

"Kalau bukan orang India, rasanya nanti akan berbeda.

Karena pembuatan bubur ini kaya akan rempah-rempah India," ungkap Salma.

Ia mengatakan, bubur sup India ini berbeda dengan bubur sup lainnya.

"Perbedaan ada di kaldunya. Kalau yang lain pakai kaldu ayam atau sapi, bubur sup India ini menggunakan kaldu kambing," ujarnya.

Berita Foto: Ramadan 1441 H Tanpa Bubur Sup Khas Masjid Raya Al Mashun Medan Guna Cegah Covid-19

Sehingga, cita rasa bubur sup India berbeda dari yang lainnya.

Terlepas dari menu buka puasa yang terbilang unik ini, Masjid Ghaudiyah rutin menggelar pengajian dan tadarusan selama Ramadan.

Bagi Sembako
Ketua Yayasan Muslim India Sumut, Mohd Sidik Saleh mengatakan pihaknya tidak hanya membakikan menu berbuka puasa saja.

Jauh hari sebelum Ramadan, Yayasan Muslim India Sumut turut membagikan sembako kepada masyarakat.

Mereka yang menerima sembako ini merupakan muslim India, dan keluarga mualaf kurang mampu.

"Ada sekitar 400 paket yang sudah kami bagikan sebelum Ramadan.

Rencananya, di tengah pertengahan Ramadan nanti, akan ada 300 paket lainnya yang kami bagikan," kata Sidik.

Ia berharap, kegiatan seperti ini dapat berlanjut.

Selain untuk berdakwa, pembagian sembako merupakan bagian dari amal jariyah dalam upaya meringankan beban masyarakat.(cr22)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved