VIRUS BARU Corona Muncul di Eropa Lebih Berbahaya, Mutasi Covid-19 Lebih Mudah Menular

Menurut laporan, awalnya virus baru ini muncul di Eropa pada Februari 2020, sebelum dibawa ke East Coast, Amerika Serikat.

Editor: Salomo Tarigan
SCIENTIFICANIMATIONS.COM
Struktur Virus Corona 

TRI BUN-MEDAN.com - Para ilmuwan menerbitkan temuan tentang jenis Virus Corona baru.

Temuan tersebut ditulis oleh para ilmuwan di Laboratorium Nasional Los Alamos, Amerika Serikat.

Duke University dan University of Sheffield di Inggris juga berkontribusi dalam penelitian tersebut.

Dilansir LA Times, mereka telah menemukan jenis Virus Corona baru yang tampaknya lebih menular dari yang selama ini mewabah.

Peneliti Virus Corona Tewas Ditembak, Hampir Temukan Penyebab Infeksi Covid-19

Mutasi Covid-19 yang dimaksud adalah D641G.

Menurut laporan, awalnya virus baru ini muncul di Eropa pada Februari 2020, sebelum dibawa ke East Coast, Amerika Serikat.

Kemudian, D6416 telah menjadi pandemi yang dominan.

Disebutkan, D641G mempengaruhi lonjakan pada bagian luar virus.

Itu memungkinkannya untuk menyusup ke sel-sel pernapasan.

Bette Korber, ahli biologi komputasi di Los Alamos yang memimpin penelitian, menerangkan ketika mutasi virus tersebut memasuki suatu populasi, mereka akan secara cepat mengambil alih epidemi lokal.

Alhasil, viruspun lebih mudah menular.

Bukan hanya jenis baru yang menyebar lebih cepat, D641G juga membuat orang rentan terinfeksi virus untuk kedua kalinya.

Penulis laporan mengatakan, mereka berbagi penelitian via online karena mereka merasakan kebutuhan mendesak akan peringatan dini tentang virus.

Mereka memastikan perawatan di seluruh dunia efektif dalam menumpas virus baru ini.

"Ini mengkhawatirkan, karena kita melihat bentuk virus yang bermutasi muncul dengan sangat cepat, dan selama bulan Maret menjadi bentuk pandemi yang dominan," kata Korber.

HEBOH ISI SURAT CINTA di Lokasi Pembunuhan Kekasih di Cemara Asri Percut, Tubuh Wanita Luka-luka

KEBAKARAN di Limau Mungkur, 2 Rumah Ludes dan Nyaris Merambat Kantor KPU Binjai

Penelitian yang dirilis di BioRviv pada Kamis (30/4/2020) itu didasarkan pada analisis lebih dari 6.000 rangkaian Virus Corona dari seluruh dunia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved