UPDATE Covid19 Sumut 8 Mei 2020
BERITA COVID-19 MEDAN: Laboratorium PCR Rumah Sakit USU Terkendala Dapatkan Reagensia
Rumah Sakit rujukan covid-19 di Sumatra Utara sekaligus laboratorium PCR pertama ini ternyata kekurangan reagensia.
TRI BUN-MEDAN.com - Kabar terbaru dari Rumah Sakit USU Medan.
Rumah Sakit rujukan covid-19 di Sumatra Utara sekaligus laboratorium PCR pertama ini ternyata kekurangan reagensia.
Reagensia merupakan cairan reaksi kimia pendeteksi virus corona yang digunakan dalam pengujian swab.
Rektor Universitas Sumatra Utara, Runtung Sitepu menyebutkan bahwa Rumah Sakit USU sudah memiliki kelengkapan tim medis dan alat-alat yang diperlukan, seperti 4 unit Polimere Chain Reaction (PCR) di mana 2 di antaranya sudah disiapkan untuk tes swab pasien ODP dan PDP Covid-19.
Akan tetapi, kendalanya ada pada kesulitan untuk mendapatkan reagensia, yang merupakan bahan baku pengujian sampel swab.
"Universitas Sumatra Utara sudah bekerja untuk memesan sendiri, tidak menunggu sumbangan. Namun pesanan itu belum bisa terpenuhi karena banyaknya permintaan. Sebelum akhirnya datang bantuan 1.000 reagensia dari Litbangkes untuk tes swab 300 pasien ODP dan PDP," kata Runtung, Jumat (8/5/2020).

Ia mengatakan dari 1.000 pesanan reagensia yang dilakukan RS USU itu, baru dikirimkan sekitar 60 reagensia untuk tes swab sebanyak 33 pasien.
"Sejak itulah (16 April 2020) kami mulai bekerja untuk memeriksa 40 sampel dan terus bekerja hingga saat ini. RS USU juga sangat terbantu setelah kembali menerima bantuan 10.000 reagensia dari Litbangkes,” papar Rektor.
Ditambahkannya, tidak hanya tenaga dokter patologi anatomi yang terlibat dalam pemeriksaan tes swab. Melainkan juga dokter patologi klinik dan analis-analis dari Balai Teknik Lingkungan juga bergabung dengan RS USU, bersama-sama bekerja hingga hari ini.

• TERKINI Pembunuh Sadis Elvina, Polrestabes Medan Ungkap Pelaku Sebenarnya Berikut Barang Bukti
"Tim bekerja nonstop karena banyaknya sampel yang datang dari berbagai puskesmas dan rumah sakit yang ada di Sumut," ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa ruang isolasi yang tengah dibangun sudah mencapai tahap selesai dan bisa difungsikan satu minggu ke depan.
Runtung juga mengatakan dalam penangan covid-19 khususnya pemeriksaan sampel tes swab pasien terdapa peran para Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) dan tim medis lainnya.
“Gedung untuk ruang isolasi juga sudah selesai dan mudah-mudahan siap difungsikan dalam seminggu ke depan, dengan kapasitas 5 pasien Covid-19 per kamar. Kami bersyukur atas seluruh bantuan yang telah diberikan berbagai pihak, sehingga semua tim medis, termasuk para PPDS sangat terbantu dalam seluruh aktivitas medisnya,” pungkasnya.