UPDATE Covid19 Sumut 10 Mei 2020

SURAT EDARAN Berlaku Mulai Besok Wajib Pakai Masker Masuk Pusat Pasar Kabanjahe, Respons Pedagang

Kalau ada aturan gini, jadi sama-sama mencegah kita. Tapi kalau di sini, memang kami sudah hampir semua yang pakai masker

Penulis: Muhammad Nasrul | Editor: Salomo Tarigan
TRI BUN MEDAN/M Nasrul
Suasana aktivitas jual beli di Pusat Pasar Kabanjahe, Jalan Kapten Bangsi Sembiring, Kabanjahe, Minggu (10/5/2020) 

TRI BUN-MEDAN.com, KABANJAHE - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo melalui Satuan Gugus (Satgus) percepatan penanganan Covid-19, baru saja mengeluarkan surat edaran mengenai langkah pencegahan penyebaran virus corona (Covid-19).

Adapun surat edaran yang diteruskan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) ini, seputar pencegahan di wilayah lingkungan pusat pasar.

Salah satu aturan yang terdapat di dalam surat edaran yang dikeluarkan sejak Jumat (8/5/2020) kemarin itu, berisikan mengenai aturan tegas kewajiban menggunakan masker di kawasan pusat pasar.

Dari surat edaran itu, berbunyi bagi siapa saja baik pedagang maupun pembeli yang tidak menggunakan masker, tidak diperkenankan masuk ke kawasan pasar terhitung sejak Senin (11/5/2020) esok.

Saat ditanya mengenai surat edaran ini, sejumlah pedagang di Pusat Pasar Kabanjahe mengaku cukup mendukung adanya hal ini.

Mereka menganggap, melalui arahan ini baik masyarakat maupun pedagang jadi dapat bersama-sama memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Salah satu pedagang di Pusat Pasar Kabanjahe Dedi, mengungkapkan untuk penggunaan masker sebenarnya di kawasan tersebut hampir mayoritas pedagang sudah sadar tentang pencegahan awal ini.

Terlebih, pihak pengelola pusat pasar sudah sempat memberikan imbauan lebih lanjut kepada para pedagang untuk selalu menggunakan masker saat di pasar.

"Ya bagus kalau ada aturan gini, jadi sama-sama mencegah kita. Tapi kalau di sini, memang kami sudah hampir semua yang pakai masker. Dua minggu lalu dari pengelola juga sudah ngasih pengarahan lagi untuk terus pakai masker," ujar Dedi, saat ditemui kawasan Pusat Pasar Kabanjahe, Jalan Kapten Bangsi Sembiring, Kabanjahe, Minggu (10/5/2020).

Dedi menjelaskan, hampir mayoritas pedagang di Pusat Pasar Kabanjahe juga sudah mengerti tentang bahaya penyebaran virus corona.

Untuk itu, di setiap pintu masuk pasar juga terdapat tempat untuk mencuci tangan. Jadi baik pedagang maupun pembeli, selalu terjaga kebersihannya sebelum dan sesudah masuk pasar.

"Iya sudah tau juga, kami juga ada yang sedia hand sanitizer supaya enggak sampai menyebar virus," katanya.

Di tempat serupa, seorang juru parkir Salomon Ginting mengungkapkan hal serupa.

Dirinya menyebutkan, untuk masyarakat terlebih yang sehari-hari melakukan aktivitas di pasar tentunya sangat rentan karena selalu berhadapan dengan orang banyak.

Untuk itu, menanggapi canangan mengenai penerapan aturan wajib masker di pasar ini dirinya mengaku sangat mendukung.

"Kalau memang ada aturan seperti itu ya wajar, kitapun pasti dukung karena untuk kebaikan bersama," ucapnya.

Pria berbaju putih itu mengatakan, jika memang nantinya diterapkan aturan tegas ia juga meminta kepada pihak terkait agar serius dalam menindaklanjuti aturan ini. Dirinya mengatakan, untuk kepatuhan masyarakat tentunya di setiap pintu masuk pasar harus disediakan petugas yang berjaga memantau masyarakat.

"Ya maunya kalau memang sudah harus, ya diawasi juga jadi ada petugas yang monitor di setiap pintu masuk. Supaya aturannya memang betul-betul ditetapkan," ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga meminta agar pihak terkait rutin dalam memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Pasalnya, tidak semua masyarakat dapat informasi dengan kapasitas yang sama, terlebih masyarakat yang tinggal jauh dari pusat pemerintahan.

"Kita juga minta supaya informasinya sampai ke semua masyarakat, kan ada masyarakat dari kampung enggak tau dia kan kasihan. Kalau bisa pemerintah juga menyediakan masker, jadi yang enggak bawa masker bisa dapat di sini," pungkasnya.

Data Terbaru Covid-19 di Sumut Jumlah Pasien Positif 179 Orang,

Jumlah pasien positif Corona virus disease (covid-19) yang meninggal dunia untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara, per hari ini, Minggu (10/5/2020) kembali bertambah.

Masjid Sulaimaniyah Bukti Perkembangan Islam di Sumut Pada Masa Kesultanan Serdang

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Sumatera Utara, dr Aris Yudhariansyah memaparkan ada penambahan sebanyak 3 orang pasien covid yang meninggal dari sebelumnya 21 menjadi 24 orang.

Sehari sebelumnya angka pasien positif covid-19 juga melonjak drastis sebanyak 22 pasien menjadi 179 orang.

"Hingga pada hari ini, Minggu (10/5/2020) pukul 16.00 WIB, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Sumatera Utara mengkonfirmasi data orang dalam pemantauan (ODP) berjumlah 637 orang.

Pasien yang meninggal dunia berjumlah 24 orang," ujarnya saat konferensi pers di Gedung Pemprov Sumut, Minggu (10/5/2020) sore.

Sementara itu, dr Aris memaparkan untuk jumlah pasien positif covid-19 hasil pemeriksaan PCR jumlahnya masih sama seperti kemarin yakni 179 orang setelah melonjak sehari sebelumnya.

Namun untuk jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) per hari Minggu mengalami penurunan.

Saat ini tercatat ada 149 PDP yang tengah dirawat, berkurang 9 orang dari sebelumnya 158 orang.

Sedangkan jumlah pasien sembuh masih tetap sebanyak 48 orang.

Daftar 16 Kabupaten/Kota di Sumut Ditemukan Kasus Positif Covid-19, Terjadi Peningkatan

"Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, gambaran inilah yang kemudian menjadi poin bagi kita untuk bisa melihat seberapa disiplin kita mematuhi protokol kesehatan untuk menjaga jarak, kemudian mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir, serta tetap di rumah dan menggunakan masker.

inilah yang kemudian menjadi ukuran karena inilah cara kita mengendalikan penularan covid 19 ini. Mari kita pahami ini agar kita tidak semakin sulit menghadapi permasalahan ini " kata Aris.    

Daftar 16 Kabupaten/Kota di Sumut Ditemukan Kasus Positif Covid-19

Peningkatan kasus positif tersebut, warga Sumatera Utara agar semakin waspada dan taat pada imbauan pemerintah terkait physical dan social distancing.

"Beberapa hari ini, seperti yang telah kita ketahui cukup banyak kasus yang kita dapatkan tentang peningkatan jumlah orang pasien positif Covid-19 di Sumatera Utara. Dan inilah sebenarnya gambaran dari kepatuhan kita dalam menjalankan anjuran pemerintah untuk physical dan social distancing," ujarnya pada Minggu (10/5/2020).

Dari data yang setiap hari diupdate oleh Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 wilayah Sumatera Utara, ada sebanyak 16 Kabupaten/ Kota yang ditemukan adanya kasus positif Covid-19.

"Sebanyak 16 Kabupaten/Kota telah ditemukan kasus positif Covid-19, diantaranya: Kota Medan, Kota Pematangsiantar, Kota Tanjung Balai, Kota Binjai, Kota Tebingtinggi, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Deliserdang, Kabupaten Karo, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Batu, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Dairi, Kabupaten Toba, Kabupaten Serdang Bedagai, dan Kabupaten Labuhan Batu Utara," terangnya.

Dengan melihat kondisi saat ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara berharap komitmen serta kerja sama antara pemerintah provinsi dan kota bersama warga.

"Selanjutnya berkaitan dengan hal di atas, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara menyampaikan bahwa percepatan penanganan berbasis komunitas merupakan strategi yang efektif untuk membendung paparan Covid-19," sambungnya.

Strategi yang disebut dengan strategi berbasis komunitas merupakan cara efektif memutus rantai penularan Covid-19.

"Strategi ini bertujuan untuk melindungi warga yang masih sehat dan menyembuhkan warga yang sakit," ucapnya.

"Dengan strategi ini, Gugus Tugas menekankan pelibatan seluruh lapisan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut," lanjutnya.

(cr4/can/tri bun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved