Ada Lagi Ikan Jenis Baru di Danau Toba, Nelayan Makin Resah
Ikan jenis baru kembali muncul di Danau Toba dan membuat kalangan nelayan resah.
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Juang Naibaho
TRI BUN-MEDAN. COM, SAMOSIR - Ikan jenis baru kembali muncul di Danau Toba dan membuat nelayan resah.
Menurut seorang nelayan, Posan Situmorang ditemui Tribun di Desa Lontung, Samosir, Senin (115/2020), ikan tersebut belum lama muncul.
"Satu tahun terkhir sudah tiga jenis ikan muncul, kami resah karena ikan mujahir semakin berkurang jumlahnya, "kata Posan.
Menurut Posan, ikan yang baru saja muncul ini bermotif hitam kekuning-kuningan dan hitam seperti bulu harimau seukuran jempol orang dewasa.
Padahal, kata Posan sebelumnya telah muncul ikan jenis lohan dan bawal yang dianggap merugikan karena dinilai menjadi predator bagi ikan mujahir.
Telur-telur ikan mujahir, menurut Posan, juga menjadi mangsa bagi ikan yanh muncul jenis sebelumnya.
Karenanya, dikhawatirkan ikan yang baru saja muncul ini juga mempercepat kepunahan mujahir.
Sampai saat ini belum diketahui secara pasti siapa oknum yang bersengaja menabur ikan jenis barus tersebut ke Danau Toba.
Sejauh ini, warga belum ada yang berani mengkonsumsi ikan yang baru saja muncul ini, apalahi ukuranya cukup kecil.
Kata Posan, warga, khususnya nelayan keberatan dengan pihak atau oknum yang sengaja menabur jenis ikan jenis baru ini.
Dia berharap pemerintah khususnya Dinas Perikanan benar-benar memperketat pengawasan.
"Demi kelangsungan hidup nelayan dan menjaga ekosistem Danau Yoba sebaiknya dinas terkait memperketat pengawasan.
Kalau pengawasam dilakukan secara benar mungkin tidak terjadi, bagaiman pula kalau piranha yang ditabur orang tak bertanggung jawab di Danau Toba ini nanti," ucap Situmorang.
Menyikapi persoalan tersebut, Partogi selaku Kabid Pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Utara mengaku baru saja mengetahui persoalan itu.
Dia berjanji, untuk memastikan keberadaan ikan tersebut pihakmya akan segera melakukan pengecekan.
"Kita akan turun secepatnya ke lapangan mengeceknya,” kata Partogi.