Polemik Bansos di Sumut
Setelah Mi Instan Kedaluwarsa, Kini Penerima Bansos di Toba Keluhkan Beras Berkutu
Penerima bantuan sosial (bansos) mengeluhkan beras berbau dan berkutu yang dibagikan Pemkab Toba kepada warga yang terdampak Covid-19.
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Juang Naibaho
TRI BUN-MEDAN.COM, TOBA - Keluhan warga Kabupaten Toba penerima bantuan sosial (bansos) tak berhenti pada kasus mi instan yang kedaluwarsa beberapa waktu lalu.
Kini, penerima bansos mengeluhkan beras berbau dan berkutu yang dibagikan Pemkab Toba kepada warga yang terdampak Covid-19.
Bansos beras berkutu ini ramai diperbincangkan di media sosial (medsos) komunitas para warga Toba hingga Selasa (19/5/2020).
Sejumlah warga yang diwawancarai wartawan mengaku beras-beras yang dibagi Pemkab Toba berbau.
“Saat beras dimasak dan mendidih, aroma berasnya sangat menyengat. Selain berbau, juga sangat gersang. Tidak enak dimakan sepertinya beras itu beras catu yang dioplos,” kata F Sinaga, warga Kelurahan Pardede Onan, Kecamatan Balige, Kabupaten Toba, Selasa.
Ada pun beras berbau tersebut, kata Sinaga, merupakan beras sembako yang dibagi untuk tahap pertama.
Beras itu dikemas dalam karung dengan timbangan 10 Kg.
Penerima lainnya J Napitupulu, warga Kelurahan Sangkarnihuta, Kecamatan Balige, mengaku baru mengetahui beras berbau itu setelah dimasak.
“Sebelum menerima sembako sudah sempat saya stok beras di rumah. Begitu habis, barulah beras bantuan pemkab saya buka. Saya terkejut juga berasnya berbau dan berkutu,” kata Napitupulu.
Beras yang berbau itu akhirnya tidak dikomsumsi Napitupulu karena khawatir keracunan.
"Ngeri kita makan beras itu, malah sakit pula nanti," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Gudang Bulog Balige, A Siregar mengatakan, Pemkab Toba atas nama Dinas Sosial melakukan pembelian beras Bulog kualitas premium sebanyak 665 sak.
“Benar Dinas Sosial membeli 665 sak kemasan 10 Kg, tapi kualitas premium dengan harga Rp 10.400 per kilogramnya. Kita lakukan pengantaran tertanggal 14 April lalu.
Saya pastikan, semua beras dari Bulog itu tidak ada yang berbau dan berkutu. Sebab beras itu baru kita beli langsung dari kilang padi di sekitaran Toba ini,” tegas Siregar.
Bansos Rp 600 Ribu Dipotong Rp 500 Ribu, Istri Kades Tersangka, Gubernur Edy Sasar Oknum |
![]() |
---|
Soal Bansos Sembako Tak Sesuai Takaran, Sekda Simalungun: Itu Kebijakan Pemprov Sumut! |
![]() |
---|
Bantuan Sembako Pemprov Sumut Disunat, Edy Rahmayadi Sebut Jangan Jahat Sama Rakyat |
![]() |
---|
Penyedia Bantuan Sembako Pemprov Sumut untuk Masyarakat Terdampak Covid19 Bukan dari Satu Perusahaan |
![]() |
---|
Awas Diciduk Polisi, Penyeleweng Dana Bansos Covid-19, Polda Sumut Kantongi Nama dari 5 Daerah |
![]() |
---|